5 Negara Ini Memiliki Cara Unik Dalam Mengelola Sampah, Salah Satunya Sebagai Energi Listrik

26 Januari 2021, 12:48 WIB
Ilustrasi sampah yang menumpuk di Gunung Everest disulap menjadi karya seni yang bermanfaat /Instagram/Himalaya_trails/

LINGKAR KEDIRI Tak jarang, sampah dapat menjadi suatu masalah dalam sebuah negara. Apalagi ketika sampah-sampah tersebut dibiarkan begitu saja tanpa dilakukan pengolahan.  

Namun ada beberapa negara yang memiliki cara unik dalam mengelola sampah agar dapat digunakan kembali.

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari akun Instagram resmi @ciputralife.id pada 25 Januari 2021.

Baca Juga: Mbak You akan Tewas, Ada Sisi Gelap dan Kumpulan Asap, Simak Prediksi Paranormal Satu Ini

Berikut beberapa negara yang memiliki cara kreatif dalam mengolah sampah:

1. Jepang

Di jepang, sampah diklasifikan menjadi delapan jenis berdasarkan komponen penyusunnya.

Dalam satu botol plastik dibagi menjadi tiga jenis sampah yakni sampah tutup botol, lebel kemasan, dan sampah botol.

Sampah-sampah tersebut nantinya akan diangkut ke bank sampah yang memiliki lahan pengelolahan. Sampah plastik yang sudah dipadatkan dapat diolah menjadi fiber yang digunakan sebagai bahan baku pakaian. Sementara botol kaca dapat diolah menjadi bahan paving jalan atau botol kaca baru.

Baca Juga: Ikatan Cinta 26 Januari: Andin Berserah pada Tuhan, Ia Menangis Meminta yang Terbaik Kelanjutan Hubungannya

2. Swedia

Sebelum membuang sampah ke tempat sampah, masyarakat swedia diajak aktif untuk memilah jenis sampah.  

Swedia juga menerapkan pant system dimana akan ada sebuah penghargaan dalam bentuk uang untuk setiap masyarakat yang menyerahkan botol atau kaleng bekas ke bank sampah.

Uniknya, lebih dari 50 persen sampah dibakar dengan temperatur tinggi untuk menghasilkan energi listrik dan panas. Abu hasil pembakaran dapat dimanfaatkan untuk bahan konstruksi jalan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 26 Januari: Aldebran Menangis Memohon Kebaikan untuk Rumah Tangganya

3. Hongkong

Dulu Hongkong memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah bernama Sai Tso Wan dengan kapasitas 1,6 juta ton.  

TPA ini dapat menambung sampah hingga 65 meter. Selanjutnya lahan TPA dialihfungsikan menjadi taman bermain yang memiliki turbin angin, sel surya dan sumber energi berbahan metena dari residu sampah-sampah yang membusuk.

Baca Juga: CEK FAKTA: BLT Rp. 900 Ribu dari Pemerintah Selama Empat bulan untuk Pemilik SIM A dan C, Begini Penjelasanya 

4. Uganda

Ruganzu Bruno, seorang seniman dan aktivis lingkungan Uganda meprakarsai pendirian taman bermain dari bahan dasar sampah. Hampir semua wahana dan dekorasi di taman bermain tersebut terbuat dari sampah.  

Kehadiran taman bermain ini tidak hanya efektif untuk memanfaatkan sampah, namun juga dapat digunakan sebagai sarana edukasi bagi anak-anak.

 Baca Juga: Putus dengan Zoe Abbas Jackson, Aditya Zoni Beberkan Alasannya Karena Hal Ini!

5. Korea Selatan

Perlu diketahui bahwa Korea Selatan memaksimalkan manfaat bank sampah sebagai tempat mengumpulkan sumber energi penghasil listrik.

Kemampuan teknologi ini disebut sebagai direct combustion. Teknologi ini mampu mengubah sampah menjadi energi listrik. Sampah plastik akan dikumpulkan dan dibakar dengan suhu tertentu sehingga menghasilkan energi panas yang sangat besar. Energi tersebut nantinya akan digunakan untuk menghasilkan uap air yang memutar turbin untuk menghasilkan listrik.

Itulah lima negara yang memiliki sistem pengolahan sampah dengan cara unik.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler