LINGKAR KEDIRI – Konflik Israel dan Palestina akhirnya mencapai jalan terang.
Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata sebagai tanda berakhirnya pertempuran yang sudah berlangsung lebih dari sepekan.
Sejak dimulainya serangan antara Israel dan Palestina sudah banyak memakan korban jiwa.
Tidak hanya itu, akibat serangan tersebut kedua belah pihak juga mengalami kerugian yang besar, lantaran banyak gedung-gedung yang hancur akibat serangan tersebut.
Perdamaian melalui Genjatan Senjata yang diharapkan oleh banyak pihak nampaknya menemui jalan terang.
Dukutip dari prfmnews.com pada Jumat 21 Mei 2021, Kesepakatan untuk menghentikan serangan dari kedua belah pihak telah disepakati sejak pukul 02.00 waktu setempat.
Penasehat Pemimpin Hamas, Taher Al Nono menuturkan perlawanan Palestina akan mematuhi kesepakatan ini apabila Israel juga menjalankan kesepakatan tersebut.
"(Gerakan) Perlawanan Palestina akan mematuhi kesepakatan ini selama pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama," Ungkapnya.
Baca Juga: Gawat! Ratusan Juta Data Pendudukan Indonesia Bocor, ini Tanggapan Kominfo
Disisi lain, juru bicara Hamas, Abu Ubaida menyampaikan pihaknya berhasil membuat Israel kwalahan dalam serangan yang dilakukan sejak 10 Mei 2021 lalu.
"Dengan pertolongan Allah SWT, kami dapat mempermalukan musuh, entitas yang rapuh dan tentaranya yang buas," ujarnya.
Abu Ubaida selaku juru bicara Hamas mengancam akan menembakkan roket dengan jumlah lebih banyak dari sebelumnya apabila Israel itu melanggar kesepakatan gencatan senjata atau kembali menyerang Gaza sebelum pelaksanaan gencatan senjata dimulai.
Baca Juga: Datangkan Rezeki Melimpah, 10 Hewan ini Wajib ada Dirumahmu, Salah Satunya Ikan Koi
Disamping itu, Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi, memberika perintah pada kedua belah pihak untuk bekerjasama mematuhi kesepakatan agar gencatan senjata yang sudah menjadi harapan semua elemen dapat terwujud.***
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di PRFMN News.com deng judul "Israel dan Hamas Sepakat Lakukan Gencatan Senjata Akhiri Pertempuran"