Usai Gencatan Senjata, Hamas Klaim Kalahkan Israel, Ismail Haniyeh Sebut Akan Bangun dan Pulihkan Kemampuan

22 Mei 2021, 15:48 WIB
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. /Mohammed Salem/Reuters

 

LINGKAR KEDIRI - Gencatan senjata antara Israel dengan Palestina telah menemukan kesepakatan.

Keduanya sepakat untuk menghentikan serangan sejak pada Jumat, 21 Mei 2021 kemarin.

Hal demikian menandadi Konflik Israel dengan palestina untuk sementara waktu mereda.

Baca Juga: Israel Klaim Kemenangan Besar Usai Gempur Palestina, Benjamin Netanyahu Sebut Pencapaian Tinggi Israel

Keberhasilan ini menjadi satu titik terang bagi perdamaian Israel dengan Palestina di kemudian hari.

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak agar keduanya dapat menyepakati gencatan senjata.

Mulai dari PBB, negara-negara muslim, hingg peran Amerika Serikat selaku pemilik hak veto di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sebagaimana diketahui bahwa kesepakatan gencatan sejanta tersebut terjadi pada Jumat, 21 Mei 2021, Kemarin.

Praktis gencatan ini menandai akhir serangan Israel ke Palestina semenjak 11 hari yang lalu.

Keduanya sama-sama mengklaim kemenangan.

Baca Juga: Ini yang akan Terjadi Jika Israel Berani Menyerang Indonesia

Meski konflik berhenti, namun kerusakan di Gaza membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali.

“Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali, dan bahkan lebih untuk mebangun kembali kehidupan yang retak,” kata Fabrizio Carboni, Direktur Regional Komite Internasional Palang Merah.

Sementara itu di Jalur Gaza, lima mayat sedang ditarik dari reruntuhan puing-puing bangunan.

Korban tewas pun berjumlah 248, termasuk 66 anak-anak, dan 1.900 orang luka-luka.

Pemimpin Hamas yaitu Ismail Haniyeh menyebut pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil terhadap musuh dengan militer dan ekonomi yang lebih kuat.

“Kami akan membangun kembali apa yang dihancurkan oleh pendudukan Israel dan memulihkan kemampuan kami,” katanya.

Baca Juga: Denny Darko Ramalkan Akan Lahir Banyak Orang Kaya di Indonesia? Dirinya Terawang Masa Depan UMKM Cerah

“Kami tidak akan meningggalkan kewajiban dan kewajiban kami kepada keluarga para martir, yang terluka dan mereka yang rumahnya hancur,” lanjut Ismail Haniyeh.

Haniyeh juga mengucapkan terima kasih kepada penengah konflik, seperti Mesir, Qatar, PBB, dan Iran, “yang tidak menyerah dalam memberikan perlawanan dengan uang, senjata dan teknologi,” ujar Haniyeh.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN) Lingkar Kediri

Tags

Terkini

Terpopuler