Tidak Berhasil Lenyapkan Palestina, Ahli Kebijakan Luar Negeri AS Menyarankan Israel Adopsi Strategi Berbeda

23 Mei 2021, 13:38 WIB
Ahli Kebijakan Luar Negeri AS Menyarankan Israel Adopsi Strategi Berbeda /Instagram.com/@youth_mjc

LINGKAR KEDIRI - Mark Perry, seorang ahli kebijakan luar negeri AS, mengatakan sudah saatnya Israel menyadari kenyataan bahwa menggempur Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket dari Hamas tidak akan mencapai perdamaian.

Sebelumnya, Palestina dan Israel saling mengadopsi narasi kemenangan usai pengumuman gencatan senjata muncul.

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman express.co.uk pada 23 Mei 2021.

Baca Juga: Viral Pria Berpakaian Ihram Serang Mimbar Masjidil Haram, Pelaku Mengaku Imam Mahdi yang Ditunggu-tunggu

“Gerakan ini tidak akan hilang dan Gaza tetap dikepung dan (Hamas) memiliki kemampuan luar biasa untuk menyusun kembali, membangun kembali dan menciptakan kembali diri mereka sendiri,” ujar Mark Perry pada Express.

Mark Perry memberi saran kepada Benjamin Netanyahu untuk mengadopsi strategi yang berbeda dari sebelumnya.

"Jadi saya pikir mungkin bagi Israel untuk mengadopsi strategi yang berbeda,” tuturnya.

Baca Juga: Bersumpah Beri ‘Pukulan Mematikan’ di Israel, Iran Siap Mepersenjatai Militan Hamas

Ia juga berpendapat bahwa pengeboman Hamas tidak akan melenyapkan mereka dan tidak membuat Israel lebih aman.

Menurut Mark Perry konflik yang terjadi antara Palestina-Israel ini adalah konflik yang berlanjut dan akan menciptakan suatu pelajaran.

"Yang kami hadapi adalah konflik yang berlanjut dengan harapan bahwa entah bagaimana orang-orang akan belajar dari pelajaran mereka - itu tidak pernah berhasil dan itu tidak akan berhasil di sini,” lanjutnya.

Baca Juga: Hati-hati Jika Mengalami Beberapa Hal Ini, Tanda Kematian Sudah Dekat

Sebelumnya, Perry telah mengunjungi kantong Gaza yang diblokade dan bertemu dengan pejabat senior Hamas, mengatakan setelah kerusuhan bertahun-tahun dan banyak nyawa hilang di kedua sisi, Israel dan Hamas harus bersedia untuk mencoba merundingkan penyelesaian damai.

Kelompok militan Hamas telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Inggris Raya dan Uni Eropa.

Mereka tidak akan membuka diskusi apa pun dengan kelompok teroris.

Baca Juga: Menentang Kehendak Tuhan, China Kembangkan Teknologi Tak Masuk Akal, Benarkah? Begini Ulasannya

Mr Perry pun menjelaskan bahwa Hamas adalah organisasi yang tumbuh di dalam negeri. Mereka adalah organisasi politik yang sangat tangguh. Selain itu hamas juga tidak menerima misilnya dari Iran, tidak menerima amunisi dari Iran.

Roket yang dikirim Hamas ke Israel dibuat di bengkel logam di jantung Gaza.

Sementara Ketua Ismail Patel mengatakan setiap solusi diplomatik yang dicapai oleh Israel dan Palestina harus menyertakan Hamas.

Baca Juga: Kekuasaan Netanyahu Sebagai Perdana Menteri Terancam, Ada Apa? Ternyata Begini Alasannya

Menurutnya, agar negosiasi diplomatik menghasilkan perdamaian abadi, kepemimpinan Israel harus bernegosiasi dengan semua partai politik Palestina.

"Dalam peta politik Palestina saat ini, ini harus menyertakan Hamas dan Fatah di antara kelompok politik lainnya,” ujarnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: express.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler