Konten Pro Palestina Diblokir, Nadiem Nashif: Ada Tindakan Keras oleh Facebook, Instagram, dan Twitter

24 Mei 2021, 12:26 WIB
Ilustrasi medsos. /Dok. Indah Purnama Sari/

LINGKAR KEDIRI - Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina memang memberikan dampak yang cukup besar.

Penyerangan Israel terhadap Warga palestina memberikan pun menjatihkan banyak korban nyawa.

Dunia pun ramai membicarakan tentang konflik ini. Banyak orang yang mengunggah dukungan terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Ikatan Cinta 24 Mei: Elsa Kepergok Bersama Ricky di Dokter Kandungan, Papa Surya Ngamuk?

Namun, anehnya beberapa pengguna telah dihapus unggahannya terkait dengan aksi membela warga Palestina.

Akibat hal tersebut, sebuah organisasi non-Pemerintah Palestina menuduh media sosial bekerjasama dengan Pemerintah Israel dalam menyensor konten Pro-Palestina.

Hal itu terjadi setelah serangan dari Israel semakin meningkat terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Lakukan Hubungan Intim dengan Orang Sekarat, Wanita ini Akhirnya Dijatuhi Hukuman Penjara

Berbagai dukungan di media sosial pun bermunculan saat protes damai di Yerusalem Timur dimana warga Palestina di Sheikh Jarrah diusir paksa otoritas Israel.

Ribuan tweet, postingan Facebook, serta video dalam platform TikTok yang mengutip hashtag seperti #savesheikhjarrah juga telah dibagikan.

Namun tidak sedikit pengguna melaporkan unggahan di Facebook dan Instagram telah diblokir dan disembunyikan atau dihapus.

Baca Juga: Heboh Prostitusi Online, Anak Dibawah Umur Penuhi Kamar Hotel

“Ada tindakan keras besar-besaran oleh Facebook, Instagram dan Twitter dan perusahaan media sosial lainnya pada posting yang berkaitan dengan Sheikh Jarrah,” Nadim Nashif, direktur 7amleh dikutip dari Al Jazeera pada Minggu, 23 Mei 2021.

Nashif mengatakan bahwa adanya pemblokiran postingan pengusiran warga Palestina merupakan "sukarela dan di luar pengadilan".

Bahkan, Nashif mengutip kurang lebih 200 terstimulasi yang dikumpulkan organisasinya dimana unggahan orang-orang telah dihapus.

Baca Juga: Ucok Baba: Cepet Ejakulasi, Ia Ngaku Suka Marah jika Ditolak Berhubungan dengan Sang Istri

"Ada kerja sama erat antara perusahaan media sosial dan pemerintah Israel, yang menyalahgunakan ini dan mencoba membungkam suara-suara yang menentang pendudukan Israel," ujarnya.

“Jelas, ini telah merugikan kebebasan berekspresi dan datang pada saat-saat genting dari berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Israel,” katanya.

Selain itu, postingan tentang warga Palestina yang diserang oleh polisi Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem juga dihapus atau diblokir.

Baca Juga: Data Pribadi Bocor di Internet, Begini Beberapa Hal yang Wajib Anda Waspadai dan Lakukan!

Tuduhan 7almeh datang di tengah pertemuan pekan lalu antara Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan eksekutif TikTok dan Facebook, media Israel melaporkan.

Gantz bersikeras perusahaan media sosial menghapus konten yang memicu kekerasan dan "menyebarkan informasi yang salah".***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler