Gaza Berubah jadi Tempat Pembantaian Anak, Kemenlu Korea Utara: Pihak Israel Berupaya Sembunyikan Kejahatan

7 Juni 2021, 12:24 WIB
RUDAL KORUT - Rudal nuklir balistik Korea Utara dalam foto ini yakni Rodong memiliki jangkauan 1.300 kilometer. Rudal lainnya, Taepodong-2 meruakan jenis rudal balistik antarbenua berjarak 6.000 kilometer./FOTO: DEFENSE WORLD/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /DEFENSE WORLD

LINGKAR KEDIRI - Korea Utara memang dikenal suka meluncurkan rudal dimana hal itu bertujuan untuk uji coba senjata.

Namun, siapa sangka ternyata ketika melihat kondisi saling serang antara Palestina dan Israel Korea Utara ikut angkat bicara.

Dilansir dari Instagram di balik sikap fenomenal Korea Utara, ternyata ia juga membenci negara Israel yang dianggap sewenang-wenang terhadap Palestina.

Baca Juga: Demi Calon Jamaah Haji Indonesia Tahun 2021, Presiden Jokowi Didesak Urus Sertifikasi Vaksin Sinovac ke WHO

Rasa jengkel Korut itu bahkan diwujudkan dengan mengirim pilot tempur untuk memerangi negari Zionis.

Hal itu terjadi saat tahun 1973, ketika di Timur Tengah pecah perang Yom Kippur.

Saat terjadi kekurangan pilot tempur terlatih pada koalisi Arab lawan Israel dalam Yom Kippur yang bisa mengawaki jet tempur MiG-21 Fishbed.

Baca Juga: Podcast Deddy Corbuzier Sebut tentang 'Wanita Murahan', Denise Chariesta: Gw Sangat Disudutkan

Koalisi Arab sempat kebingungan menghadapi keadaan tersebut. 

Dan tiba-tiba saja datang tawaran dari Korut untuk ‘meminjamkan’ pilot tempurnya sebanyak 20 personel kepada Koalisi Arab untuk berperang melawan Israel.

Bukan main girangnya Koalisi Arab, apalagi pilot-pilot yang dikirim Korut tersebut amat terlatih mengawaki MiG-21 dan sudah mengantongi 2.000 jam terbang.

Baca Juga: Parah! Utang Garuda Indonesia Jadi 70 Triliun Sejak Yenny Wahid Menjabat Komisaris, Irfan: Berhenti Mendadak

Sementara, Kementerian Luar Negeri Korea Utara beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kejahatan mengerikan Israel yang membunuh anak-anak merupakan tantangan berat bagi masa depan.

Melansir Newsweek, aksi Israel itu juga dianggap Kementerian Luar Negeri Korea Utara sebagai kejahatan pada kemanusiaan.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa seluruh Jalur Gaza telah berubah menjadi rumah jagal manusia yang besar dan tempat pembantaian anak-anak," ujarnya.

Baca Juga: Dinilai Panutan, Perlakuan Aa Gym Ke Teh Ninih Tidak Benar, Ustaz Fatullah Ungkap Tindakan Ghaza Tidak Tepat

"Segera setelah pengeboman berakhir, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pihak berwenang Israel berusaha menyembunyikan kejahatan mereka,” sambungnya.

Diketahui, pernyataan dari Korea Utara tersebut disampaikan saat 4 Juni bertepatan dengan Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler