Iran Tegaskan Perluasan Kekuatan, Raisi: Dimana Penindasan Dan Kejahatan di Dunia Kami Mendukung Rakyat

6 Agustus 2021, 07:49 WIB
Ebrahim Raisi /WANA NEWS AGENCY/VIA REUTERS

LINGKAR KEDIRI - Pemimpin tertinggi Iran, Ebrahim Raisi resmi dilantik pada Kamis 5 Agustus 2021 waktu setempat.

Pelantikan tersebut menandai sahnya kepemimpinan Iran di Bawah Presiden yang baru Ebrahim Raisi.

 

Dalam pidato pelantikanya Raisi dengan tegas ingin mencabut sangsi yang diberikan oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Beberkan Hukumnya Suami Menyusu Pada Istrinya, Begini Penjelasanya

Hal tersebut lantaran Amerika Serikat telah mencabut kesepakatan nuklir di tahun 2015.

Oleh karenaya pencabutan ini berdampak pada lumpuhnya negara Iran.

Selain itu, hal ini juga membuat ketegangan Iran dengan Amerika Serikat bergejolak,

Dalam acara pelantikan, Raisi membacakan sumpah jabatan dengan tangan kanannya di atas Alquran.

Dalam pidatonya, Raisi menekankan perlunya diplomasinya untuk mencabut sanksi AS dan memperbaiki keretakan dengan negara tetangga.

Dirinya juga mengisyaratkan bahwa Iran berusaha untuk memperluas kekuatannya sebagai penyeimbang musuh di seluruh kawasan.

"Di mana pun ada penindasan dan kejahatan di dunia, di jantung Eropa, di AS, Afrika, Yaman, Suriah, Palestina ... kami akan mendukung rakyat," katanya,

Baca Juga: Praktisi Spiritual Ungkap Setelah Jokowi Akan Muncul Pemimpin Berkarakter Gajah Mada, Begini Ciri-cirinya

Untuk diketahui Raisi, meraih kemenangan telak dalam pemilihan di Iran.

Menurutnya kini, Iran tengah menghadapi segudang masalah.

Dirinya menggambarkan pada hari Kamis sebagai permusuhan tingkat tertinggi oleh musuh-musuh Iran, sanksi ekonomi yang tidak adil, perang psikologis yang meluas hingga kesulitan pandemi virus corona.

Sebagimana diketahui, keputusan mantan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018 telah menyebabkan Teheran meninggalkan dari waktu ke waktu setiap batasan perjanjian yang dikenakan pada pengayaan nuklirnya.

Negara Iran sekarang memperkaya sejumlah kecil uranium hingga 63%, langkah pendek dari tingkat tingkat senjata, dibandingkan dengan 3,67% berdasarkan kesepakatan.

Untuk diketahui Raisi, 60 tahun, seorang ulama konservatif yang telah lama dibina oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, telah berjanji untuk terlibat dengan AS.

Tetapi dia juga telah mengambil sikap garis keras, mengesampingkan negosiasi yang bertujuan membatasi pengembangan rudal Iran dan dukungan untuk milisi regional. yang ingin ditangani oleh pemerintahan Biden.

Baca Juga: Cek Fakta: Bill Gates Inginkan 3 Milyar Orang Harus Mati Disituasi Sulit ini, Begini Fakta Aslinya

Proses resmi di Teheran dilakukan hanya seminggu setelah sebuah pesawat tak berawak menabrak sebuah kapal tanker minyak yang terkait dengan seorang miliarder Israel di lepas pantai Oman, menewaskan dua anggota awak.

AS, Israel dan Inggris menyalahkan Iran atas serangan itu dan berjanji akan memberikan tanggapan kolektif, dengan menteri pertahanan Israel pada hari Kamis bahkan memperingatkan negara itu siap untuk menyerang Iran.

Meskipun Teheran membantah terlibat, serangan itu meningkatkan perang bayangan selama bertahun-tahun yang menargetkan pengiriman komersial di Timur Tengah dan mengancam akan memperumit upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler