LINGKAR KEDIRI – Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Letjen (Purn) Yayat Sudrajat di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin, 10 Januari 2022 lalu membongkar sebuah fakta mengejutkan tentang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.
Yayat Sudrajat beberkan strategi China dalam menguasai sejumlah negara seperti Xinjiang, Mongolia, dan Tibet. Dirinya bisa membongkar fakta tersebut setelah menjadi atase pertahanan di China selama tiga tahu, yakni pada 2006-2009 lalu.
Yayat Sudrajat mengungkapkan, China kerap kali memberi bantuan untuk membangun infrastruktur dengan skema turn key project.
Baca Juga: Rusia Tak Sudi Kirim Mesin J-20 yang Ingin Diborong oleh China, Ternyata Ini Alasannya
Baca Juga: Indigo Ungkap Ciri-ciri Pengganti Jokowi di 2024, Memiliki Darah Keturunan China
Menurut Yayat Sudrajat, setelah memberi bantuan untuk membangun infrastruktur dengan skema turn key project, China kemudian akan mengirimkan sejumlah tenaga kerja yang berasal dari tentara terlatih Bangsa Han.
Nantinya, tentara-tentara tersebut tidak akan kembali ke China, melainkan untuk merebut dan menguasai negara-negara penerima bantuan.
Dan Yayat Sudrajat menilai, hal tersebut sama seperti apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.
Baca Juga: Angkatan Militer China Disebut Semakin Kuat di Dunia, Menurut Laporan Pentagon Sebab Hal Ini...
Mengetahui pernyataan Yayat Sudrajat, Refly Harun mengimbau agar semua pihak untuk lebih waspada dengan keadaan saat ini yang mulai banyak TKA China yang masuk ke Indonesia.
"Ini menarik untuk disampaikan, untuk kewaspadaan kita semua. Jangan sampai nanti, suatu saat kita menyesal ketika semakin banyak tenaga kerja China datang ke Indonesia dan ribut di antara kita dengan politik keterbelahannya," kata Refly Harun, dikutip Lingkar Kediri dari SeputarTangselCom yang melansir dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 12 Januari 2022.
Kemudian Refly Harun mengatakan, jangan sampai TKA asal China terus -menerus masuk ke Tanah Air dan menguasai perekonomian di tengah-tengah keributan politik.
Baca Juga: Dihantui Krisis Energi Listrik, China Terancam Gelap Gulita Akibat Kebijakan Baru Indonesia Ini?
Refly Harun juga turut menyinggung pendapat Ekonom Senior Rizal Ramli terkait proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Yang mana Rizal Ramli menduga, pembeli bangunan di ibu kota negara baru merupakan orang-orang kaya yang berasal dari Jakarta atau orang asing yang memiliki banyak uang, termasuk China.
"Makanya dikatakan Ibu Kota Negara baru tuh New Beijing, Beijing baru," ucap Refly Harun.
Disclaimer: Artikel bersumber dari SeputarTangselCom dalam artikel yang berjudul,”TKA China Ternyata Tentara Terlatih yang Dikirim untuk Merebut Negara Penerima Bantuan, Ini Kata Refly Harun”. ***(H Prastya – SeputarTangselCom)