LINGKAR KEDIRI - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Sabtu mengatakan dia ingin negara-negara Asia mengubah sikap mereka terhadap negaranya.
Zelenskyy mengatakan pada konferensi pers bahwa beberapa anggota NATO meremehkan Ukraina yang memaksa aliansi untuk tidak menerimanya sebagai anggota adalah sebagai kesalahan besar.
Lebih lanjut Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa kekuatan Ukraina melawan serangan Rusia berhasil mengubah sikap aliansi dan negara-negara anggota Eropa.
Baca Juga: Mengejutkan! 8 Bulan Kasus Pembunuhan Subang, Yosef Kasihan dengan Wanita Ini, Ada Apa?
"Saya sangat ingin negara-negara Asia mengubah sikap mereka terhadap Ukraina juga," kata Zelenskyy seperti dikutip The Hill.
India bersama dengan beberapa negara Asia telah abstain pada beberapa resolusi terkait Ukraina di PBB dalam beberapa minggu terakhir.
Sebelumnya pada bulan April, Majelis Umum PBB memilih untuk menangguhkan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Sementara 93 anggota memberikan suara mendukung, 24 memilih menentang dan 58 abstain.
Baca Juga: Gadis Cantik Ini Harus Meregang Nyawa Usai Ditusuk Kekasihnya Sendiri yang Tak Lain Adalah Dosen
Negara-negara Asia yang abstain dari pemungutan suara PBB antara lain India, Pakistan, China, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Irak, Kuwait, Malaysia, Maladewa, Sri Lanka, Omran, Yaman, Arab Saudi, Qatar, UEA, Singapura, dan Thailand.
Zelenskyy juga memilih negara-negara yang lebih dekat dengan Rusia karena ikatan masa lalu mereka dengan bekas Uni Soviet.
“Oleh karena itu, setelah runtuhnya Uni Soviet mereka secara historis dekat, Federasi Rusia adalah penerus Uni Soviet dan negara terbesar sebagai bagian dari bekas Uni Soviet, itu sebabnya hubungan mereka tetap kuat dengan Rusia,” katanya.
Zelenskyy membuat pernyataan ketika AS dan sekutu Barat lainnya berusaha untuk membujuk India menjauh dari Rusia dan bergabung dengan mereka dalam mengutuk mitra pertahanan dekatnya.
India telah berulang kali menyerukan penghentian kekerasan tetapi menahan diri dari bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia.
Selama Dialog Tingkat Menteri 2+2 baru-baru ini antara India dan AS, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa hubungan New Delhi dengan Moskow berkembang selama beberapa dekade ketika AS tidak dapat menjadi mitra negara Asia Selatan.
Dia, bagaimanapun, menambahkan bahwa "waktu telah berubah" dan AS sekarang "mampu dan bersedia menjadi mitra pilihan dengan India di hampir setiap bidang: perdagangan, teknologi, pendidikan, dan keamanan."
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***