Rusia Bisa Menang Telak Jika Serangan Siber Rusia Dilakukan, Ada Peluang Besar Menyerang Ukraina hingga Nato

28 April 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi serangan siber /

LINGKAR KEDIRI - Rusia pernah mencetak sejarah yang memuaskan. Dimana sejarah itu membuat publik sempat khawatir.

Sejarah itu adalah keberhasilan Rusia dalam membobol data-data penting lawan perangnya.

Yang saat itu Rusia tengah menghadapi gempuran dari beberapa sisi yang mengharuskan Rusia menggerakkan kekuatan siber.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 27 April 2022, Andin Murka Setelah Mendapatkan Surat Ini dari Pengadilan

Hingga akhirnya kekuatan siber Rusia yang tak terbendung berhasil membobol data-data penting yang menjadi kelemahan musuh.

Dalam hal itu, Microsoft yang telah bekerja dengan otoritas Ukraina yang membantu menggagalkan serangan siber.

Nobelium juga dikenal sebagai APT 29 dan Cozy Bear dan diyakini berafiliasi dengan intelijen Rusia juga telah dituduh melakukan serangan rantai pasokan yang melibatkan SolarWinds Corp.

Dimana itu dipublikasikan pada Desember 2020 dan pelanggaran Komite Nasional Demokrat sebelumnya untuk pemilihan presiden AS 2016.

Baca Juga: Real Madrid Kalah 4-3 Lawan Man City, Pelatih Ancelotti Ungkap Penyesalan, Akui Rencananya Sudah Hancur

Kemudian pada tahun 2021, para peretas Rusia dicurigai membenamkan diri dalam jaringan TI dan penyedia energi yang nantinya akan menjadi target serangan destruktif.

Ini termasuk perusahaan Kitsoft, penyedia layanan TI untuk departemen pemerintah Ukraina.

Situs webnya dirusak dengan teks ancaman yang memperingatkan warga Ukraina untuk takut dan menunggu yang terburuk dan mengklaim data pribadi mereka telah dicuri.

Perwakilan untuk Kitsoft tidak dapat ditemukan untuk dimintai komentar.

Pada tahun 2022, ketika diplomasi antara kedua negara telah memburuk, kelompok peretas yang terkait dengan intelijen Rusia tampaknya mulai mengeksploitasi akses ke jaringan ini.

Dan mulai mengirim perangkat lunak "penghapus" berbahaya karena sifatnya yang merusak, ke organisasi Ukraina, menurut Microsoft.

Burt memperingatkan bahwa serangan siber di Ukraina mungkin akan meningkat dan bahwa kelompok peretas yang bersekutu dengan Rusia dapat menargetkan anggota NATO.

Dan dia menyarankan organisasi untuk menganggap serius peringatan yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah AS.

“Mengingat aktor ancaman Rusia telah meniru dan meningkatkan aksi militer, kami yakin serangan siber akan terus meningkat seiring konflik berkecamuk,” katanya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler