Tak Main-main, Rusia Akui Telah Meluncurkan Rudal ke Kyiv Ibukota Ukraina Hingga Hancur

29 April 2022, 20:46 WIB
Potret rumah tempat tinggal yang hancur akibat penembakan Rusia terlihat diMakariv, Kyiv, Ukraina, 1 April 2022. /Serhii Mykhalchuk/Reuters

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

Bahkan, kementerian Pertahanan Rusia pada 29 April mengkonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan serangan rudal ke Kyiv pada 28 April.

 Baca Juga: 5 Tanaman Ampuh yang Bisa Menangkal Santet dan Ilmu Hitam

Di saat bersamaan dengan kunjungan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengunjungi Ukraina.

"Rudal jarak jauh presisi tinggi yang diluncurkan dari pangkalan udara Rusia menghancurkan fasilitas produksi roket Artyom dan perusahaan luar angkasa di Kyiv," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, para pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia menembakkan dua rudal ke Kyiv pada 28 April, bertepatan pada saat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi Ukraina.

 Baca Juga: Setelah Diakuisisi Elon Musk, Twitter Akan Dimonetisasi untuk Menghasilkan Uang?

Ukraina mengatakan satu orang tewas dalam serangan udara itu.

Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa mereka melakukan beberapa serangan udara pada 28 April, menghancurkan tiga gardu induk di stasiun kereta api Ukraina, dan peluncur rudal Tochka-U, yang menurut Moskow telah diluncurkan Ukraina, digunakan untuk menyerang kota yang dikuasai Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ledakan itu membuktikan bahwa kita tidak boleh lengah.

 Baca Juga: Selama Ada Kunjungan Sekretaris Jendral PBB, Diduga Rusia Nekat Tembakkan 2 Rudal ke Kyiv

Bagian dari diskusi Mr. Guterres dengan presiden Ukraina difokuskan pada evakuasi tentara Ukraina dan warga sipil yang terjebak di pabrik baja di Mariupol.

Dalam perkembangan lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada 28 April bahwa negara-negara Barat secara terbuka menyerukan Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia menggunakan senjata yang mereka berikan ke Kyiv.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler