LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.
Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.
Baca Juga: Jalan 9 Bulan Yosef Terlihat Tegang, Pernyataan Tegas dari Rohman Hidayat: Tidak Ada Rekayasa
Bahkan saat ini pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia menembakkan dua rudal ke Kyiv pada 28 April, sementara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengunjungi negara itu.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan serangan roket itu mengguncang sebuah distrik pusat di ibukota Ukraina.
Salah satunya menabrak bangunan tempat tinggal hingga melukai setidaknya ada tiga orang.
Baca Juga: 4 Cara Kaki Anda Beritahu Bahwa Paru-paru Anda Sedang Bermasalah, Segera Periksa
"Ada serangan di Kyiv. Itu mengejutkan saya, bukan karena saya di sini tetapi karena Kyiv adalah kota suci bagi Ukraina," kata Guterres.