Barat Terus Memasok Banyak Senjata ke Kyiv, Moskow Peringatkan: Memicu Konflik Antara Rusia dan NATO

26 Mei 2022, 10:00 WIB
Suasana Kremlin di Moskow, Rusia, Maret 2022 /

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih terus berlanjut.

Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia telah membawa banyak penderitaan bagi penduduk Ukraina.

Bahkan serangan terus-menerus dari pasukan Rusia juga telah membuat banyak bangunan dan fasilitas penting di Ukraina mengalami kerusakan yang sangat parah.

Baca Juga: Malapetaka Baru! Terang-terangan Umumkan Pembersihan Ranjau, Rusia Menuduh Ukraina

Dalam perang ini, Ukraina juga telah mendapatkan banyak bantuan dari Barat, yang mana bantuan ini sangat membantu negara itu dalam melawan Rusia.

Bahkan sampai saat ini Barat juga masih terus mengirim banyak senjata ke Ukraina dalam mengahdapi invasi dari Rusia.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin juga telah memperingatkan kepada Barat untuk tidak mengirim senjata terus-menerus kepada Ukraina.

Dilansir dari Hindustan Times, belum lama ini Rusia memperingatkan kepada NATO mengenai dukungan militer yang meningkat yang diberikan ooleh Barat ke Ukraina.

Baca Juga: Misteri Kasus Akan Subang Terkuak, Pria Ini Mengaku Dikeluarkan dari Yayasan dengan Tidak Hormat, Ada Apa?

Pada hari Kamis, salah satu sekutu terdekat Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat bahwa meningkatnya dukungan militer yang diberikan kepada Ukraina oleh Amerika Serikat dan sekutunya berisiko memicu konflik antara Rusia dan aliansi militer NATO.

Mantan presiden Dmitry Medvedev, sekarang wakil ketua dewan keamanan Rusia, mengatakan konflik seperti itu dengan NATO selalu membawa risiko berubah menjadi perang nuklir besar-besaran.

“Negara-negara NATO memompa senjata ke Ukraina, melatih pasukan untuk menggunakan peralatan Barat, mengirim tentara bayaran dan latihan negara-negara Aliansi di dekat perbatasan kita meningkatkan kemungkinan konflik langsung dan terbuka antara NATO dan Rusia,” kata Dmitry Medvedev dalam sebuah posting Telegram.

“Konflik seperti itu selalu memiliki risiko berubah menjadi perang nuklir penuh..Ini akan menjadi skenario bencana bagi semua orang,” tambahnya.

Baca Juga: Instagram Down, 'Feedback Required Instagram Login' Ini Solusi Jika Akun Anda Eror

Seperti diketahui bahwa Rusia telah memulai operasi militer dan invasi di Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Yang mana dalam perang ini belum ada perjanjian damai dari Rusia maupun Ukraina.

Bahkan dari pihak Rusia juga belum ada pernyataan akan mengakhiri peperangan di Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler