LINGKAR KEDIRI – Kabar mengejutkan di perang Rusia dan Ukraina, belum lama ini Kyiv dikabarkan mengesampingkan gencatan senjata di saat pertempuran di Donbas meningkat.
Seperti diketahui bahwa operasi militer dan invasi oleh Rusia telah dimulai sejak 24 Februar 2022 lalu.
Semenjak operasi militer di Ukraina dimulai, banyak warga negara itu yang mengalami kesususahan, bahkan diantara dari mereka juga dikabarkan kehilangkan rumah mereka.
Sebelumnya telah diinformasikan bahwa dalam perang ini banyak bangunan dan juga fasilitas penting di Ukraina yang mengalami kerusakan yang sangat parah.
Bahkan negara Ukraina kini nampak menjadi negara yang membutuhkan bantuan dari negara lain.
Walau demikian, sampai saat ini Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky masih belum menyerah dan terus memperkuat pasukannya untuk melawan pasukan Rusia.
Dilansir dari Reuters, Ukraina mengesampingkan gencatan senjata atau konsesi ke Moskow sementara Rusia mengintensifkan serangan di wilayah Donbas timur dan berhenti menyediakan gas ke Finlandia, ketika Presiden Polandia Andrzej Duda bersiap untuk berpidato di parlemen Ukraina pada hari Minggu.
Seperti diketahui bahwa setelah mengakhiri perlawanan selama berminggu-minggu oleh pejuang Ukraina terakhir di kota Mariupol, Rusia melancarkan serangan besar-besaran di Luhansk, salah satu dari dua provinsi di Donbas.
Separatis yang didukung Rusia juga dilaporkan telah menguasai beberapa wilayah di Luhansk dan provinsi tetangga Donetsk sebelum invasi dimulai.
Walau demikian, Moskow ingin merebut wilayah terakhir yang dikuasai Ukraina di Donbas.
“Situasi di Donbas sangat sulit,” kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya.
Sementara Penasihat Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak mengesampingkan persetujuan gencatan senjata.
Dia juga mengatakan bahwa Kyiv tidak akan menerima kesepakatan apa pun dengan Moskow yang melibatkan penyerahan wilayah.
Penasihat Volodymyr Zelensky itu juga menyebutkan bahwa membuat konsesi akan menjadi bumerang bagi Ukraina karena Rusia akan membalas lebih keras setelah pecahnya pertempuran.
“Perang tidak akan berhenti (setelah konsesi). Itu hanya akan ditunda untuk beberapa waktu,” Mykhailo Podolyak, negosiator utama Ukraina.
“Mereka akan memulai serangan baru, bahkan lebih berdarah dan berskala besar,” tambahnya
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***