Sosok Ini Sebut Ada Wabah Mematikan yang Menghantui Mariupol Ukraina dan Dapat Membunuh Ribuan Orang

11 Juni 2022, 13:25 WIB
Pemandangan menunjukkan fasilitas Illich Steel and Iron Works selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 15 April 2022. Gambar diambil dengan drone. /REUTERS/Pavel Klimov

LINGKAR KEDIRI – Kolera dan penyakit mematikan lainnya dapat membunuh ribuan orang di kota Mariupol, Ukraina selatan.

Saat mayat-mayat tidak dikumpulkan dan musim panas membawa cuaca yang lebih hangat, kata walikotanya, Jumat.

Walikota Vadym Boichenko mengatakan sumur telah terkontaminasi oleh mayat orang-orang yang terbunuh selama berminggu-minggu pengeboman dan pengepungan Rusia, dan bahwa pengumpulan mayat oleh penjajah Rusia di kota itu berjalan lambat.

 Baca Juga: Perang Memanas, Ukraina Terang-terangan Akui Tak Tahu Cara Menggunakan Senjata Barat

"Ada wabah disentri dan kolera. Sayangnya, ini penilaian dokter kami: bahwa perang yang memakan lebih dari 20.000 penduduk ... sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan Mariupolit lagi," katanya kepada televisi nasional, dilansir LingkarKediri dari laman Reuters.

Boichenko, yang berbasis di luar Mariupol, mengatakan kota itu telah dikarantina.

Ukraina mengatakan sekitar 100.000 orang sekarang berada di Mariupol, kota yang dulunya ramai yang memiliki populasi sekitar 430.000 sebelum perang tetapi sekarang menjadi gurun perkotaan.

 Baca Juga: Tak Disangka! Janji AS Gelontorkan Dana 54 Miliar untuk Bantuan ke Ukraina Sia-sia Karena Hal Ini

Boichenko, yang mengatakan bulan lalu bahwa pemboman Rusia telah mengubah Mariupol menjadi "ghetto abad pertengahan".

Mengatakan penduduk terpaksa minum air dari sumur karena kota itu tidak memiliki air yang mengalir atau sistem saluran pembuangan yang berfungsi.

Dia mendesak PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk bekerja membangun koridor kemanusiaan untuk membantu penduduk meninggalkan kota, yang menurut pejabat Ukraina masih kekurangan pasokan air, listrik dan gas terpusat.

 Baca Juga: Kabar Buruk! Inilah Alasan Ukraina Selalu Kalah dan Banyak Korban Saat Melawan Rusia

Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bulan lalu tentang kemungkinan wabah kolera di Mariupol.

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan pada hari Jumat ada risiko wabah kolera besar di Mariupol karena layanan medis mungkin hampir runtuh.

Rusia sedang berjuang untuk menyediakan layanan publik dasar bagi penduduk di wilayah yang diduduki Rusia, katanya.

 Baca Juga: Tak Disangka! Meski Barat Memasok Senjata ke Ukraina, Kendala Ini Tak Akan Kalahkan Rusia

Rusia tidak segera mengomentari pernyataan Boichenko atau kementerian pertahanan Inggris. Moskow mengatakan "operasi militer khusus" dimaksudkan untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" Ukraina.

Kyiv dan sekutunya menyebutnya sebagai perang agresi yang tidak beralasan untuk merebut wilayah.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler