Presiden Zelensky Mulai Kebingungan, Lebih dari 6.000 Tentara Pejuang Ukraina Ditahan oleh Tentara Rusia

5 Juli 2022, 07:30 WIB
Beberapa waktu lalu, tentara Ukraina di pabrik baja Azovstal mengaku menyerah kepada pasukan Rusia. /ALEXANDER ERMOCHENKO/REUTERS

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi anatar Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir.

Seperti diketahui, bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhir permusuhan.

Baca Juga: 3 Tips Mudah dan Alami Ini Dijamin Ampuh Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing, Persiapan Idul Adha

Perang yang sudah memasuki bulan keempat ini, pasukan Rusia juga belum menunjukkan tanda-tanda menyerah dalam invasinya di Ukraina.

Begitupun dengan Ukraina yang hingga saat ini masih terus berjuang dalam merebut kembali wilayahya yang dikendalikan oleh Rusia.

Perang yang semakin memanas anatra Rusia dan Ukraina, baru-baru ini dikabarkan bahwa Moskow telah menahan lebih dari 6.000 tentara pejuang Ukraina.

Dilansir dari Zing News, disampikan oleh Kementrian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov pada 30 Juni 2022 bahwa Moskow menahan ribuan tentara Ukraina.

Baca Juga: Presiden Jokowi Telah Menyampaikan Pesan Zelensky Kepada Putin Saat Kunjungi Rusia, Tentang Apa?

Penahanan tersebut dilakukan setelah Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tawanan terbesar yang pernah ada dari sebelumnya.

“Jumlah total tentara Ukraina yang ditangkap atau diserahkan lebih dari 6.000,” kata Igor Konashenkov.

Dalam pernyataannya, Konashenkov juga mengkonfirmasi bahwa 144 tawanan perang Ukraina ditukar dengan 144 tawanan Rusia pada 29 Juni 2022.

Pertukaran tersebut dilakukan setelah ada perintah langsung dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tidak jelas berapa banyak sukarelawan asing yang dimiliki Rusia untuk memperjuangkan Ukraina.

Baca Juga: Sistem Rudal HIMARS Diakusisi Kyiv, Zelensky: Ukraina Akan Merebut Kembali Semua Wilayah yang Dikuasai Rusia

Pada hari yang sama, 30 Juni 2022, Kementrian Pertahanan Rusia juga telah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penarikan pasukan dari Pulau Ular.

Pernyataan dari Rusia itu juga telah dibenarkan oleh kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.

Andriy Yermak mengatakan bahwa pasukan Rusia telah ditarik dari Pulau Ular.

“Tidak ada lagi pasukan Rusia di Pulau Ular. Angkatan bersenjata kami melakukan pekerjaan dengan baik,” tulis Yermak di Twitter, dikutip dari Reuters.***

 

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler