China dapat Sekutu, Pakistan Siap Perang Nuklir Terhadap India disaat Klaim Nine Dash Line Memanas

20 September 2020, 16:18 WIB
China Sumringah dapat Sekutu, Pakistan Siap Lancarkan Perang Nuklir Terhadap India /dnaindia

LINGKAR KEDIRI - Hingga detik ini, China sedang menghadapi kecaman dari berbagai negara di dunia.

Kecaman datang dari negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, Asia Timur hingga Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Kabar buruknya, setiap negara tersebut siap melakukan tindakan keras bersenjata (Peperangan) jika perundingan di meja diplomasi buntu mengenai klaim Nine Dash Line Beijing.

Baca Juga: Iseng Tes Swab Malah Jadi Positif, Rektor IPB: Heran, kan Saya Gak Pernah Keluar Jabodetabek

Baca Juga: Konyol! Mutilasi Kalibata City, Pelaku Belajar dari Youtube hingga Sempat Kecapekan saat Mutilasi

Yang sudah melontarkan peluru terhadap militer China, yakni India di perbatasan kedua negara di Ladakh, Himalaya.

Namun kali ini, China bisa sedikit hirup nafas lega karena sumringah mendapat mendapat sekutu militer Pakistan untuk menghadapi lontaran peluru India.

Bentrokan bersenjata pun kembali terjadi antara militer India dan Pakistan.

Baca Juga: Solusi Upload KTP Prakerja Gagal? Padahal Format Foto Sudah Sesuai Persyaratan. Simak Penjelasannya

Bahkan bentrokan senjata ini bisa memicu kekhawatiran perang Nuklir.

Seorang ahli memperkirakan 'waktu yang berbahaya' dalam beberapa bulan mendatang.

Kedua negara saling menuduh melakukan provokasi di dekat Garis Kontrol Aktual selama beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Geruduk China, Eropa Dukung Indonesia dan Negara ASEAN Lainnya untuk Menolak Klaim Nine Dash Line

Hal tersebut memicu kekhawatiran konflik dapat menyebabkan perang habis-habisan, terlebih saat ini kedua negara dilaporkan telah melepaskan tembakan yang melintasi perbatasan yang diperebutkan di Kashmir.

Seorang profesor peneliti senior dalam hubungan international di Universitas John Hopkins di Washington, Daniel Markey memberikan peringatan.

"Dari perspektif AS, setiap langkah dari kedua sisi yang membawa mereka lebih dekat ke perang nuklir berdampak buruk bagi kita semua. Ini adalah sesuatu yang kami lebih suka dihindari," ujarnya, Dikutip zonajakarta.com dalam artikel "China Sumringah dapat Sekutu, Pakistan Siap Lancarkan Perang Nuklir Terhadap India" dari laman Express dan Pikiran Rakyat, Minggu (20/6/2020).

Baca Juga: Balas Malaysia, Filipina Bersumpah untuk Merebut Sabah demi Kehormatan Negara

Menurutnya, kedua belah pihak sama-sama tidak bersalah, namun ada celah pendekatan di kedua sisi dan itulah yang membuatnya mengkhawatirkan. 

"Di sini, di AS, selama satu setengah tahun terakhir, kami sangat prihatin bahwa konflik ini bisa berubah menjadi konflik nuklir," ungkapnya.

Saat ini ia justru tidak khawatir mengenai hal tersebut karena India dan Pakistan terlalu sibuk dengan masalah lain.

Baca Juga: Ijin ke Wijin Soal Rujuk dengan Gading Marten, Gisel: Hati Nggak Damai nih, Sepertinya Harus Balikan

Pada awalnya ia khawatir bentrokan akan pecah pada bulan September hingga Desember mendatang. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, kedua negara berada pada fokus yang lain.

"Saat salju kembali mencair dan kita telah terhindar dari Covid-19, itu mungkin waktu yang berbahaya," tuturnya.

Meskipun kedua negara saling menembak melintasi perbatasan dan memiliki senjata nuklir di gudang senjata mereka, Markey tidak berpikir India memiliki 'solusi militer yang hebat' untuk konflik tersebut.

Baca Juga: TikTok Resmi Dilarang Mulai Besok, Begini Dampaknya dari Tindakan Trump Terhadap Aplikasi China itu

"Saya tidak yakin India memiliki solusi militer yang hebat untuk masalah Kashmir atau Pakistan," katanya.

Melihat risiko yang tinggi di Wilayah tersebut, adu kekuatan bisa menjadi senjata makan tuan bagi India.

Perbatasan antara New Delhi dan Islamabad telah berlangsung selama bertahun-tahun dan negara-negara tersebut sama-sama terlibat konflik mematikan di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Isu Mendagri Tito Karnavian Positif Covid-19, Kemendagri Benni Irwan: Sama Sekali Tidak Benar!

Tahun lalu, kedua negara terlibat dalam serangan lintas batas setelah India menuduh Pakistan menyembunyikan pemberontak yang bertanggung jawab atas serangan bunuh diri.

Pakistan terus membantah tuduhan tersebut.

Ketika ketegangan terus meningkat, warga sipil di wilayah Kashmir menanggung akibat dari konflik tersebut.

Baca Juga: 2 Mahasiswa Tewas dalam Mobil Dengan Mesin dan AC yang Masih Menyala, Diduga Hirup Gas Buang Knalpot

Diperkirakan sekitar 24 warga sipil telah tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam lebih dari 2.730 pelanggaran.

Pada Juni 2020 lalu, terjadi penembakan hebat dengan mortir di sepanjang Garis Kendali di Nowshera di Rajouri.

Tentara India menuduh Tentara Pakistan melanggar gencatan senjata di tiga lokasi berbeda di sepanjang perbatasan dan tembakan akhirnya dilepaskan.

Baca Juga: Ahok Diberi 'PR' Baru oleh Erick Thohir Usai Tuai Kontroversi soal Pertamina dan BUMN di Video Viral

Markey juga mengatakan konflik yang sedang berlangsung dapat menguntungkan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Dia mengatakan ketika Modi mengambil tindakan kekerasan terhadap Pakistan itu akan menguntungkannya secara elektoral.***(Beryl Santoso/Zonajakarta)

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler