Pilpres AS Kian Sengit, Harapan Pemilihan Ulang pun Makin Pudar saat Biden Unggul di 2 Negara Bagian

7 November 2020, 15:55 WIB
Biden /instagram.com/joebiden

LINGKAR KEDIRI - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) kian memanas. Joe Biden, kandidat Partai Demokrat pertama kalinya memimpin atas Presiden Donald Trump di negara bagian Pennsylvania dan Georgia.

Menurut Edison Research, tiga hari setelah pemungutan suara dari berbagai negara bagian, Terlihat Biden memiliki keunggulan senilai 253 hingga 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian yang menentukan pemenang.

Memenangkan 20 suara dalam elektoral Pennsylvania akan menempatkan mantan wakil presiden itu melebihi 270 yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Baca Juga: Break The Silence The Movie Telah Rilis, Tonton Rahasia Member BTS yang Belum Terungkap

Baca Juga: Bansos Diperpanjang Hingga 2021, Menko PMK Berencana Menambah Data Penerima

Tidak hanya di negara bagian Pennsylvania, Biden juga memenangkan pemilihan jika dia menang di dua dari tiga negara bagian utama lainnya.

Pada hari Jumat, 6 November 2020 kemarin, dia berhasil memegang keunggulan. Meski di Georgia, Arizona dan Nevada masih memproses surat suara pada hari jumat.

Di daerah Pennsylvania dan Georgia, Biden mampu mengambil alih Trump dengan kekuatan surat suara yang diberikan di kubu Demokrat perkotaan seperti Philadelphia dan Atlanta.

Baca Juga: Suga BTS Jalani Operasi Bahu, Suga: Tolong Tunggu Aku

Pemilihan ulang yang disarankan oleh Trump semakin memudar. Trump meningkatkan serangannya kembali.

Ia muncul di Gedung Putih pada Kamis malam kemarin, untuk secara salah mengklaim bahwa pemilihan suara itu ‘dicuri’ darinya.

Ahli hukum mengabarkan bahwa kampanye yang mengejar serangkaian tuntutan hukum di seluruh negara bagian digambarkan tidak mungkin berhasil mengubah hasil pemilu.

Baca Juga: Video Syur Mirip Gisel Trending, Netizen: Itu Bukan Gisel, Kasian Gempi.

Matt Morgan, selaku penasehat umum kampanye tersebut menegaskan dalam sebuah pernyataan pada jumat bahwa pemilu di Georgina, Nevada dan Pennsylvania semuanya menderita ketidakwajaran bahwa Trump pada akhirnya akan menang di Arizona.

Di Beberapa negara bagian, pejabat pemilu mengatakan jika mereka tidak menyadari adanya penyimpangan.

Di daerah Pennsylvania, Biden berhasil unggul dari trump dengan total suara 5.587 pada jumat pagi. Sementara di Georgia ia membuka keunggulan 1.097 suara.

Baca Juga: Manchester City vs Liverpool: Diterpa Badai Cidera, Jurgen Klopp Konfimasi Kehadiran Skuadnya.

Kedua margin tersebut diharapkan dapat bertambah seiring penghitungan surat suara tambahan.

Sejak Bill Clinton pada tahun 1992 silam, Biden adalah orang pertama yang menjadi Demokrat dan berhasil memenangkan Georgia.

Di Arizona, keunggulan Biden menyempit pada kamis menjadi 47.000 suara, dan di Nevada unggul sekira 11.500 suara.

Baca Juga: Raisa dan Afgan Deg-degan di Duet Lagu Barunya 'Tunjukkan', Afgan: Karena Beda Banget!

Pennsylvania, salah satu dari tiga negara bagian Demokrat bersama dengan Michigan dan Wisconsin yang dulunya pernah memberikan kemenangan Trump pada 2016 dan dianggap penting untuk pemilihan tahun 2020 karena kedua kandidat telah menghabiskan banyak waktu dan uang untuk negara bagian tersebut.

Saat negara itu menahan napas untuk hasil dalam pemilihan Gedung Putih, pejabat Georgia dan Pennsylvania menyatakan optimisme mereka akan menyelesaikan penghitungan pada hari Jumat.

Sementara, Arizona dan Nevada masih diperkirakan membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan total suara mereka.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler