Hasil Pilpres AS: Joe Biden Presiden Amerika Serikat Ditengah Kegaduhan Bangsa Disebabkan Trump

8 November 2020, 04:10 WIB
Joe Biden Presiden AS setelah dirinya mengamankan kemenangan di Pennsylvania. Kemenangan ini membuat dirinya mengantongi 273 suara elektoral. /asep syahmid/Pikiran Rakyat

LINGKAR KEDIRI - Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden Menutup kemenanganya dalam pertarungan dengan Donald Trump sesaat dirinya menang di Pennsylvania.

Setelah memenangkan daerah tersebut praktis biden mengantongi  total 284 suara elektoral (264 plus 20 suara elektoral Pennsylvania).

Data ini Di perbaruai pada Sabtu 7 November waktu setempat amerika yang dirilis oleh Guradian.

Baca Juga: Donald Trump Tuai Banyak Kritik Di saat Kalah, Banyak Kalangan yang Tidak Lagi Mepercayainya

Dilansir The Guardian secara langsung, Sabtu 7 November 2020, pukul 20.19 WIB, penghitungan hasil sementara, posisi Joe Biden masih 284 suara electoral college dengan 74.815.988 pemilih.

Sementara itu, Donald Trump memperoleh 214 suara electoral college dengan 70.555.927 suara.

Edison Research dan sejumlah jaringan televisi besar, termasuk CNN dan NBC, telah memproyeksikan bahwa Biden akan mengantongi lebih dari 270 suara Electoral College.

Baca Juga: Pilpres AS: Joe Biden Menang, Ini Janjinya Kepada Umat Islam Amerika

Angka itu dibutuhkan untuk memenangkan Pilpres Amerika Serikat dalam sistem pemilihan presiden berbasis negara yang kompleks.

Biden unggul dengan 273 suara Electoral College lebih dari 214 dalam pemilihan Electoral College negara bagian.

Dengan demikian Biden keluar sebagai pemenang atau Presiden AS, hal tersebut diperoleh setelah dirinya memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania.

Jumlah yang dikantongi Biden sudah dapat mengamankan kursi kepresidenan, menurut Edison Research.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kemandulan atau Infertilitas Setiap Pasangan

Kemenangan tersebut dimenangkan oleh Biden ketika para pemilih dengan tegas menolak kepemimpinan gaduh dari petahana Partai Republik Donald Trump.

Biden menjadi kandidat tertua yang terpilih sebagai presiden AS karena Trump secara signifikan gagal memperluas daya tariknya.

Demikian dikarenakan Trump Tidak mampu menjangkau kelompok-kelompok di luar pemilih kulit putih pedesaan dan kelas pekerja yang berkomitmen terhadap populisme sayap kanan dan nasionalisme.

Diberitakan sebelumnya bahwa Trump kini tak lagi dipercayai banyak orang lantaran tuduhannya terhadap Pemilu Amerika Serikat Yang dianggap curang tak mendasar.

Baca Juga: Responnya Soal Video Syur Mirip Dirinya, Gisel: Dihadapi Saja

Bahkan berbagai kritikan disematkan ke dirinya antara lain dari Veteran militer AS yakni Steve Abbot.

Selain itu, Donald Trump mulai dikecam oleh sesama kader Republik. Kritikan ini karena Trump menuding Partai Demokrat mencurangi pemilihan presiden Amerika Serikat tanpa didukung bukti.

Baca Juga: Biden Memprediksi Akan Memenangkan Pertarungan ini, Trump : Tidak Ada Tanda-tanda Kekalahan

Kritik lain datang dari Senator Republik Florida Marco Rubio.

Rubio menyatakan dalam tweet di Twitter bahwa jika seorang calon presiden merasa ada kecurangan, maka dia bisa membawanya ke pengadilan.***

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler