Terkait itu, terdapat perbedaan antara Donald Trump dan Joe Biden.
Presiden terpilih Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan kembali bergabung jika Iran tunduk pada isi kesepakatan.
Sejauh ini, IAEA menjadi badan dunia yang ditunjuk untuk mengawasi kepatuhan Iran terhadap isi perjanjian nuklir.
Baca Juga: 8 Musisi Indonesia yang Meninggal di 2020: Nomor 2 Karena Terpapar COVID 19
Sejak Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir dan kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran, teheran membalas keputusan Washington dengan melanggar beberapa isi kesepakatan.
“Penilaian apapun yang ditujukan kepada bentuk-bentuk komitmen yang telah ditetapkan tentunya telah melampaui mandat yang diberikan kepada badan pengawasan dan sikap semacam itu harus dihindari,” ujar Dubes Gharib Abadi lewat unggahannya di media sosial Twitter, seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: Dua Kantor Konsulat Amerika di Rusia Terpaksa Ditutup Demi Keamanan, Ini Penyebabnya
Disisi lain, kepala perwakilan Iran untuk IAEA mengatakan bahwa, IAEA diharapkan dapat bekerja sesuai dengan mandat yang diberikan dalam perjanjian nuklir Iran – Amerika Serikat yang kemudian disebut dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPoA).
Tak hanya itu, Hassan Rouhani, Presiden Iran yang menjadi salah satu perancang JCPoA berulang kali mengatakan mengenai beberapa kebijakan nuklirnya dapat dibatalkan jika Amerika Serikat mencabut Sanksi dan menghormati isi kesepakatan.***.