Keduanya sama-sama mengklaim kemenangan.
Baca Juga: Ini yang akan Terjadi Jika Israel Berani Menyerang Indonesia
Meski konflik berhenti, namun kerusakan di Gaza membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali.
“Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali, dan bahkan lebih untuk mebangun kembali kehidupan yang retak,” kata Fabrizio Carboni, Direktur Regional Komite Internasional Palang Merah.
Sementara itu di Jalur Gaza, lima mayat sedang ditarik dari reruntuhan puing-puing bangunan.
Korban tewas pun berjumlah 248, termasuk 66 anak-anak, dan 1.900 orang luka-luka.
Pemimpin Hamas yaitu Ismail Haniyeh menyebut pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil terhadap musuh dengan militer dan ekonomi yang lebih kuat.
“Kami akan membangun kembali apa yang dihancurkan oleh pendudukan Israel dan memulihkan kemampuan kami,” katanya.
“Kami tidak akan meningggalkan kewajiban dan kewajiban kami kepada keluarga para martir, yang terluka dan mereka yang rumahnya hancur,” lanjut Ismail Haniyeh.