Hal itu disampaikan juga oleh Adam Boehler, CEO dari Perusahan Pembiayaan Pembangunan Internasional AS dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg.
Dalam wawancara tersebut, Adam Boehler mengatakan, Indonesia akan memeroleh bantuan pembangunan hingga $ 2 miliar lebih jika mau meresmikan hubungan dengan Tel Aviv.
“Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia). Jika mereka siap, maka kami dengan senang hati bahkan mendukung lebih secara finansial daripada apa yang kami lakukan,” kata Adam Boehler.
Tidak hanya Indonesia, selama enam bulan terakhir, pemerintahan Trump telah berhasil membujuk Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan untuk mengakui Israel.
Setiap negara yang mau mengakui Israel akan diberi imbalan. UEA telah dijanjikan armada jet tempur siluman.
Sedangkan, Maroko mendapat pengakuan resmi dari AS, yang telah lama dicari atas pendudukannya di Sahara Barat.
Sementara itu, Sudan telah dihapus dari daftar negara pendukung terorisme AS.
Adam Boehler menjelaskan, bahwa Indoneisa dan Oman akan menjadi negara selanjutnya yang diminta untuk mengakui pemerintahan Israel.
Namun, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi segera membantah pernyataan tersebut.