LINGKAR KEDIRI - Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak mau mengakui kedaulatan Israel.
Hal itu lantaran Indonesia adalah negara yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Sesuai Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
Penajajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.
Ditambah lagi mayoritas penduduk Indonesia menganut agama yang sama dengan Palestina yakni beragama Islam.
Meski diming-imingi imbalan besar hingga miliaran dolar untuk mengakui negara Israel, Indonesia tetap tidak mau.
Bahkan hingga kini antara Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.
"Muncul laporan yang menyatakan bahwa pemerintahan Donald Trump akan menawarkan uang dalam jumlah besar kepada Indonesia sebagai imbalan untuk mengakui Israel," seperti dikutip Lingkar Kediri dari Ringtimesbanyuwangi.com pada artikel yang berjudul "Indonesia Akan Diberi Imbalan Miliaran Dolar Jika Mau Mengakui Israel".
Hal itu disampaikan juga oleh Adam Boehler, CEO dari Perusahan Pembiayaan Pembangunan Internasional AS dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg.
Dalam wawancara tersebut, Adam Boehler mengatakan, Indonesia akan memeroleh bantuan pembangunan hingga $ 2 miliar lebih jika mau meresmikan hubungan dengan Tel Aviv.
“Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia). Jika mereka siap, maka kami dengan senang hati bahkan mendukung lebih secara finansial daripada apa yang kami lakukan,” kata Adam Boehler.
Tidak hanya Indonesia, selama enam bulan terakhir, pemerintahan Trump telah berhasil membujuk Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan untuk mengakui Israel.
Setiap negara yang mau mengakui Israel akan diberi imbalan. UEA telah dijanjikan armada jet tempur siluman.
Sedangkan, Maroko mendapat pengakuan resmi dari AS, yang telah lama dicari atas pendudukannya di Sahara Barat.
Sementara itu, Sudan telah dihapus dari daftar negara pendukung terorisme AS.
Adam Boehler menjelaskan, bahwa Indoneisa dan Oman akan menjadi negara selanjutnya yang diminta untuk mengakui pemerintahan Israel.
Namun, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi segera membantah pernyataan tersebut.
Retno dengan tegas mengatakan bahwa Indonesia tidak berniat berhubungan diplomatik dengan Israel.
“Tidak berniat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” katanya.
“Indonesia akan terus mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara dan parameter internasional yang disepakati lainnya,” ujar Retno Marsudi.***