Larangan WHO Menjual Rokok Elektrik: Lebih Berbahaya dan Bisa Mengancam Nyawa Seseorang, Simak Lengkapnya

- 7 Juni 2021, 07:52 WIB
 Rokok elektrik (vape) dan rokok konvensional memiliki kandungan zat kimia yang berbahaya terhadap kerusakan saluran napas dan jaringan paru. /Heart.org.
Rokok elektrik (vape) dan rokok konvensional memiliki kandungan zat kimia yang berbahaya terhadap kerusakan saluran napas dan jaringan paru. /Heart.org. /

 

LINGKAR KEDIRI – Rokok elektrik adalah alternatif yang lebih aman daripada produk tembakau yang digunakan oleh ratusan ribu anak di bawah umur dan jutaan orang dewasa.

Baru-baru ini ada kelompok peneliti yang menemukan bahwa rokok elektrik dapat menjadi bahan bakar patogen yang resistan pada obat yang dapat mengancam nyawa.

Penelitian ini berdasar dari studi laboratorium yang menguji uap dari rokok elektrik pada Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap methicillin dan sel manusia.

Baca Juga: Azka Corbuzier Tak Setuju Ibunya Menikah dengan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny: Aku Tak Memaksa Azka

Menurut salah satu pejabat, dalam cairan rokok elektrik lebih banyak karsinogen formaldehida daripada bahan kimia yang digunakan dalam rokok biasa.

“Dalam satu merek rokok elektrik, tim menemukan lebih dari 10 kali tingkat karsinogen yang terkandung dalam satu rokok biasa. Terutama ketika kawat (yang menguapkan cairan) menjadi terlalu panas, zat berbahaya tersebut tampaknya diproduksi dalam jumlah yang lebih tinggi." Kata Naoki Kunugita.

Naoki Kunugita juga menambahkan bahwa kadar karsinogen formaldehida lebih bervariasi.

Baca Juga: Sekarat! Utang Garuda Indonesia Jadi 70 Triliun Sejak Yenny Wahid Menjabat Komisaris, Irfan: Berhenti Mendadak

“Anda menyebutnya rokok elektrik, tetapi itu adalah produk yang sama sekali berbeda dari tembakau biasa. Pemerintah sekarang sedang mempelajari kemungkinan risiko yang terkait dengan mereka, dengan maksud untuk melihat bagaimana mereka harus diatur,” ucap kementerian kesehatan Jepang.

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: WHO PBB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x