LINGKAR KEDIRI – Rokok elektrik adalah alternatif yang lebih aman daripada produk tembakau yang digunakan oleh ratusan ribu anak di bawah umur dan jutaan orang dewasa.
Baru-baru ini ada kelompok peneliti yang menemukan bahwa rokok elektrik dapat menjadi bahan bakar patogen yang resistan pada obat yang dapat mengancam nyawa.
Penelitian ini berdasar dari studi laboratorium yang menguji uap dari rokok elektrik pada Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap methicillin dan sel manusia.
Menurut salah satu pejabat, dalam cairan rokok elektrik lebih banyak karsinogen formaldehida daripada bahan kimia yang digunakan dalam rokok biasa.
“Dalam satu merek rokok elektrik, tim menemukan lebih dari 10 kali tingkat karsinogen yang terkandung dalam satu rokok biasa. Terutama ketika kawat (yang menguapkan cairan) menjadi terlalu panas, zat berbahaya tersebut tampaknya diproduksi dalam jumlah yang lebih tinggi." Kata Naoki Kunugita.
Naoki Kunugita juga menambahkan bahwa kadar karsinogen formaldehida lebih bervariasi.
“Anda menyebutnya rokok elektrik, tetapi itu adalah produk yang sama sekali berbeda dari tembakau biasa. Pemerintah sekarang sedang mempelajari kemungkinan risiko yang terkait dengan mereka, dengan maksud untuk melihat bagaimana mereka harus diatur,” ucap kementerian kesehatan Jepang.