7 Negara ini Bersumpah Hentikan Program Nuklir Iran di KTT G7, Diplomat Rusia Sebut Banyak Waktu

- 14 Juni 2021, 07:58 WIB
Para pemimpin negara G7 berpose untuk foto bersama di KTT G7, di Carbis Bay, Inggris, 11 Juni 2021.
Para pemimpin negara G7 berpose untuk foto bersama di KTT G7, di Carbis Bay, Inggris, 11 Juni 2021. /Patrick Semansky/Pool via REUTERS/

LINGKAR KEDIRI - Pada Minggu 13 Jui para diplomat dalam pertemuan KTT G7 Berkomitmen untuk menghentikan pengembangan nuklir Iran.

Dilansir dari Reuters, Para Diplomat tersebut memperingatkan bahwa negosiasi dengan iran untuk mencapai kesepakatn masih banyak membutuhkan waktu.

Untuk diketahui Utusan Iran mengadakan putaran negosiasi lain dengan delegasi internasional di Wina sehari setelah koordinator Uni Eropa menyarankan bahwa perbedaan atas kesepakatan 2015 yang membatasi kegiatan nuklir Iran semakin menyempit.

Baca Juga: Gulingkan 12 Tahun Rezim Benjamin Netanyahu, Naftali Bennett Tolak Pembentukan Negara Palestina

Disisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan kepada media, kesepakatan masalah nuklir dengan Iran tidak mungkin muncul dalam minggu mendatang.

Seorang diplomat dari Rusia juga mengatakan diperlukan lebih banyak waktu untuk menyusun rinciannya.

Pertemuan Wina bertujuan untuk membangun kembali perjanjian penahanan nuklir antara Iran dan negara-negara besar dunia yang ditarik oleh pemerintahan Trump dari Amerika Serikat pada 2018.

Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin G-7 lainnya menyatakan dukungannya untuk proses negosiasi di Wina setelah pertemuan puncak tiga hari di Inggris barat daya yang berakhir Minggu kemarin.

"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa Iran tidak akan pernah mengembangkan senjata nuklir," kata para pemimpin dalam sebuah pernyataan bersama.

“Kesepakatan nuklir yang dipulihkan dan dilaksanakan sepenuhnya juga dapat membuka jalan untuk mengatasi masalah regional dan keamanan lebih lanjut,” kata pernyataan itu.

Baca Juga: Kalah dari Naftali Bennett, Benjamin Nenyahu: Berada di Oposisi sampai Gulingkan Pemerintahan

Sebagaimana diketahui Negara-negara G-7 adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sebuah resolusi akan membuat Iran kembali ke komitmen yang dibuat pada tahun 2015, yang bertujuan untuk membuat pengembangan senjata nuklir menjadi tidak mungkin, dengan imbalan sanksi AS yang lebih ringan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Minggu di "Face the Nation" CBS bahwa Iran telah "berlari maju" dengan ambisi nuklirnya dan melanggar ketentuan perjanjian sejak Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan.

“Saya pikir menempatkan beberapa urgensi dalam melihat apakah kita dapat menempatkan kembali masalah nuklir ke dalam kotak,” kata Blinken.

Pertemuan bilateral hari Minggu mengikuti negosiasi bersama yang diadakan Sabtu yang melibatkan diplomat senior dari China, Jerman, Prancis, Rusia, dan Inggris. Amerika Serikat tidak terlibat langsung.

Baca Juga: Heboh Kabar Raja Salman Murka dan Desak Jokowi Pecat Menteri Agama Terkait Ibadah Haji, Begini Faktanya

Sebuah kelompok pro-oposisi Iran mengadakan protes kecil di luar Gedung Opera Wina yang terkenal, dekat hotel pusat kota tempat pembicaraan berlangsung.

Penyelenggara mengatakan polisi setempat di ibukota Austria menginstruksikan mereka untuk tidak melakukan protes di luar hotel. Acara berakhir dengan damai. ***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x