Rekaman media sosial kemudian menunjukkan anggota pasukan khusus menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan kerumunan.
Seorang saksi mengatakan kepada bahwa mereka juga menggunakan gas air mata dan taser untuk membuat para demonstran itu melarikan diri.
Seorang demonstran, yang menyebut namanya sebagai Soraya, mengklaim bahwa para pejuang "memukul kepala para perempuan dengan magasin senjata" dan "para perempuan ada yang sampai berdarah".***