Warga Palestina di Tepi Barat Kembali Menerima Serangan, Yair Lapid: Insiden Mengerikan Ini Adalah Teror

- 2 Oktober 2021, 19:30 WIB
Tentara Israel berjaga di wilayah Tepi Barat.
Tentara Israel berjaga di wilayah Tepi Barat. /Ammar Awad/Reuters

LINGKAR KEDIRI – Sebuah serangan pemukim Israel di Tepi Barat, memperlihatkan anak-anak diserang dan ternak ditikam.

Insiden ini telah menarik kemarahan Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, yang mengutuk insiden itu sebagai "teror."

Puluhan pemukim Israel bertopeng menyerang warga Palestina di daerah pedesaan Mesafer Yatta di dekat kota Hebron (El-Khalil). Dua belas orang, termasuk seorang anak, terluka.

 Baca Juga: 17 Link Twibbon Hari Batik Nasional 2021 Setiap 2 Oktober, Wujudkan Cintamu untuk Warisan Budaya Indonesia

Penyerang, yang bahkan menikam beberapa kambing milik petani Palestina di daerah itu, juga melemparkan batu ke rumah dan kendaraan warga Palestina.

"Insiden kekerasan ini mengerikan dan ini adalah teror. Ini bukan cara Israel dan bukan cara Yahudi," kata Lapid di Twitter, dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Daily Sabah.

Video serangan hari Selasa, 28 September 2021 lalu dirilis oleh kelompok hak asasi Israel menunjukkan beberapa pemukim bertelanjang dada dengan syal melilit wajah mereka melemparkan batu ke sekelompok rumah dan kendaraan.

 Baca Juga: Saling Bongkar Keburukan Pasangan, Dul Jaelani Ngaku Tak Suka Sikap Tissa Biani Ketika Ngambek Tak Tahu Tempat

Pasukan Israel berdiri di antara para pemukim tetapi tampaknya tidak mengambil tindakan apa pun untuk menghentikan mereka. Militer Israel menolak berkomentar.

Polisi Israel menggambarkannya sebagai "insiden gesekan" dan mengatakan dua warga Palestina dan seorang pemukim ditangkap.

Dikatakan orang-orang terluka di kedua sisi dan masih menyelidiki insiden itu setelah pengaduan diajukan pada hari Rabu, 29 September 2021.

 Baca Juga: Insentif Guru Madrasah Bukan PNS Cair, Ini Persyaratan yang Harus Dipenuhi untuk Proses Aktivasi Rekening

Kemudian pada hari Kamis, 30 September 2021, polisi mengatakan petugas menangkap tiga orang, salah satunya di bawah umur, yang diduga melakukan penyerangan dan perusakan properti sehubungan dengan insiden tersebut.

Sami Hureini, seorang aktivis Palestina setempat, mengatakan bahwa sekelompok pemukim Israel menyerang seorang gembala Palestina di dekat desa Mufaqara dan menyembelih empat dombanya.

Dia mengatakan mereka kemudian menyerbu desa itu sendiri, menyerang warga dengan tongkat dan batu.

Baca Juga: PKS Cabut Anjuran Poligami, Guntur Romli: Kok Syariah Bisa Dicabut?  

Dia mengatakan seorang anak laki-laki berusia empat tahun, Mohammed Bakr, dirawat di rumah sakit karena cedera kepala.

Kelompok hak asasi manusia Israel, B'Tselem merilis video serangan itu dan memberikan pengakuan serupa.

Dikatakan pasukan Israel menembakkan gas air mata ke warga Palestina dan menangkap setidaknya satu warga Palestina.

 Baca Juga: Mencengangkan, Ternyata Wanita Indonesia Lebih Banyak Berselingkuh Daripada Pria

Seorang tentara Israel terlihat melemparkan granat gas air mata ke arah orang Palestina yang merekam serangan itu dan kemudian mendorongnya.

Untuk diketahui, menurut data dari Kementerian Pertahanan Israel, total 370 insiden kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel di Tepi Barat dilaporkan pada tahun 2020, 42 di antaranya terhadap polisi dan tentara Israel.

Baca Juga: Sinopsis Film Skiptrace, Petualangan Konyol Jackie Chan Menangkap Gembong Kriminal The Matador

Perkiraan Israel dan Palestina menunjukkan bahwa ada sekitar 650.000 pemukim di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki, tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan.

Di bawah hukum internasional, semua permukiman Israel di wilayah pendudukan, yang disita selama perang 1967, dianggap ilegal.

Baca Juga: Pecinta Kopi Wajib Tau, Inilah 6 Manfaat Meminum Kopi Untuk Kesehatan

Selain lebih dari 120 pemukiman resmi, pemukim yang lebih radikal telah mendirikan puluhan pos terdepan di bagian pedesaan Tepi Barat.

Pihak berwenang Israel enggan untuk membongkar mereka karena hal itu biasanya memicu bentrokan antara pemukim dan pasukan keamanan.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah