Efek Konflik Rusia dengan Ukraina, Media Asing Sebut Akan Buat China ‘Tenggelam’ Kena Imbasnya?

- 15 Maret 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi Invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi Invasi Rusia ke Ukraina. /Medi Kupang Reuters/

"Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerjasama yang 'terlarang'."

Dokumen luar biasa ini, yang dirilis 4 Februari, dirancang pada saat para pemimpin China tahu bahwa Moskow akan menyerang.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 15 Maret 2022, Melihat Keluarga Andin Bahagia, Nino Nekat Rebut Hak Asuh Reyna?

The New York Times melaporkan bahwa China membuat Moskow menunda perang sampai Olimpiade Musim Dingin Beijing selesai. Pertandingan berakhir pada 20 Februari, Rusia menginvasi empat hari kemudian.

Mulai 4 Februari, Rusia mengumumkan penjualan komoditas besar energi, minyak, gas, dan batu bara, ke China dan Beijing menghapus pembatasan impor gandum Rusia.

Beijing, di samping itu, membuat sistem keuangannya tersedia untuk lembaga-lembaga Rusia karena AS dan Eropa memisahkan mereka dari milik mereka.

 Baca Juga: Lab Senjata Biologis di Ukraina, Volodymyr Zelensky Tak Bisa Mengelak, Bukti Sudah Ada di Tangan Rusia

Beijing mendukung Rusia di dewan PBB dan menggunakan media pemerintah untuk menyebarkan narasi Rusia yang absurd. Singkatnya, China adalah pejuang.

Dalam jangka pendek, Beijing, seperti yang disarankan Steve Gray, menuai keuntungan besar. “China akan memanfaatkan status paria Rusia, seperti yang selalu terjadi,” kata Anne Stevenson-Yang dari J Capital Research, merujuk pada dukungan Beijing untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, perhitungannya akan segera datang. Seperti yang dia katakan, keuntungan langsung ini adalah "semua hal kecil."

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: 19fortyfive.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah