LINGKAR KEDIRI – Pada bulan September 2015 Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan intervensi militer di Suriah untuk menyelamatkan pemimpin negara itu Bashar al-Assad dari kejatuhan yang akan segera terjadi.
Analis bergegas untuk menyimpulkan bahwa Putin akan melampaui batas dan menemukan dirinya dalam rawa.
Sebaliknya, ia mencapai tujuan utama tanpa menimbulkan biaya yang melumpuhkan atau terlibat dalam skala besar.
Putin menyelamatkan Assad dan membangun kehadiran militer permanen Rusia di Mediterania Timur yang strategis dan vital.
Posisi ini mendukung kemampuan Putin untuk menekan Ukraina, bersama dengan semua sayap selatan NATO.
Dilansir LingkarKediri dari laman 19fortyfive, kita sekarang hidup di dunia yang berbeda. Perang Putin di Ukraina telah meningkat menjadi konflik bersenjata terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II dalam waktu kurang dari dua minggu.
Baca Juga: Pelaku Ketakutan, 3 HP Amel Sengaja Diambil untuk Menghilangkan Jejak Pembunuhan? Ini Kata Analis
Skala krisis pengungsi, lebih dari dua juta dalam waktu sekitar dua minggu, juga setara dengan tingkat Perang Dunia II.