Rusia Menyatakan Bebaskan dan Alihkan Fokusnya ke Donbas Ukraina Timur, Ada Apa?

- 29 Maret 2022, 20:35 WIB
Ilustrasi Invasi ke Ukraina.
Ilustrasi Invasi ke Ukraina. /Reuters

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

 Baca Juga: NATO Dalam Bahaya, Rudal Hipersonik ‘Belati’ Kinzhal Rusia Dikabarkan Telah Menyerang Ukraina

Perang di Ukraina tampaknya memasuki babak baru setelah Rusia mengumumkan bahwa langkah selanjutnya dari operasi militer khusus adalah fokus pada pembebasan Donbas, Ukraina timur.

Sebagian besar militer Ukraina sekarang terkonsentrasi di timur, di mana pertempuran antara Kyiv dan separatis pro-Rusia di Donetsk dan Lugansk telah berlangsung selama hampir delapan tahun.

Pentagon mengatakan bahwa jika Rusia berhasil mengepung pasukan Ukraina di Donbas, Moskow dapat menggunakannya untuk keuntungannya di meja perundingan.

 Baca Juga: Kolesterol Jahat Lenyap Dalam Hitungan Hari, Cukup Minum 1 Gelas Jus Ini, Tubuh Sehat Bebas Penyakit Kronis

“Ini bisa menjadi strategi negosiasi. Dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) ingin mengamankan keuntungan di mana dia telah menyerang selama delapan tahun, untuk menciptakan pengaruh di meja perundingan. Kami tidak yakin saat ini," kata juru bicara Pentagon John Kirby.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 25 Maret bahwa tujuan utama operasi militer tahap pertama di Ukraina telah terwujud.

 Baca Juga: Terjadi Kehancuran di Mana-mana, Taktik Rusia Ini Menjadikan Ukraina Semakin Tiarap di Ujung Tanduk

Moskow percaya bahwa kapasitas tempur tentara Ukraina telah menurun secara signifikan, dan sekarang akan fokus pada pembebasan wilayah Donbas.

Kepala intelijen pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan pada 27 Maret bahwa dengan tujuan membebaskan Donbas, Presiden Putin ingin membagi Ukraina menjadi dua bagian dan menetapkan batas untuk mengontrol wilayah Donbas.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x