LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir.
Masalah yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini semakin meluas dan memanas.
Pasukan Rusia terus melakukan serangan kepada Ukraina ini dilakukan lantaran beberapa sumber mengatakan bahwa pasukan Kyiv tidak mau menyerah.
Baca Juga: Spoiler dan Link Baca One Piece 1048, Denjiro Muncul! Luffy Gear 5 dan Kaido Saling Bertukar Tinju
Seperti diketahui bahwa dalam perang ini Ukraina masih terus berusaha mempertahankan wilayahnya dan tidak mau menyerah begitu saja dari Rusia yang telah menginvasi kawasannya.
Serangan Rusia di Ukraina telah membawa banyak penderitaan bagi penduduk negara tersebut.
Dalam menghadapi invasi dan operasi militer dari Rusia, Persiden Amerika Serikat Joe Biden juga telah mengusulkan paket bantuan 33 miliar dolar kepada Ukraina.
“Kami mendukung rakyat Ukraina saat mereka membela negara mereka atau kami hanya diam saat Rusia melanjutkan kekejaman dan agresi mereka di Ukraina,” kata Joe Biden.
“Setiap hari, setiap hari, Ukraina membayar harga dan harga yang mereka bayar dengan nyawa mereka untuk pertarungan ini, jadi kita perlu menyumbangkan dana senjata, amunisi, dan dukungan ekonomi untuk membuat keberanian dan pengorbanan mereka memiliki tujuan sehingga mereka dapat melakukannya. lanjutkan pertarungan ini dan lakukan apa yang sedang dilakukan,” tambahnya.
Dalam perang ini Putin nampak tidak menunjukkan belas kasihan di Ukraina, bahkan baru-baru ini pasukan Rusia kembali menyerang Kyiv dengan serangan rudal brutal.
Dilansir dari 19fortyfive.com, Kyiv mengalami hantaman dari serangan udara selama kunjungan Sekjen PBB.
“Selama kunjungan ke Ukraina oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov, Rusia meluncurkan serangan rudal lain terhadap Kyiv yang merusak berat sebuah gedung apartemen dan melukai 10 orang.
Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa memposting di akun Twitter-nya bahwa dia “Terkejut dan terkejut dengan serangan rudal Rusia di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya. Rusia kembali menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap hukum internasional dengan membombardir sebuah kota sementara @Sekjen PBB @antonioguterres hadir, bersama PM Bulgaria @KirilPetkov,” tulisnya.
Guterres berterus terang dalam penilaiannya bahwa organisasinya, khususnya, Dewan Keamanan PBB telah gagal mencegah invasi Rusia dan sejauh ini gagal menghentikan perang. Ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia adalah salah satu dari lima anggota tetap, ditugaskan untuk memastikan perdamaian dan keamanan di seluruh dunia.
Perang, kata Guterres, adalah “sumber kekecewaan besar, frustrasi, dan kemarahan,” katanya.
“Biarkan saya menjadi sangat jelas: [itu] gagal melakukan segala daya untuk mencegah dan mengakhiri perang ini,” tambahnya,” laporan dari 19fortyfive.com.
Baca Juga: 8 Bulan Lebih Terungkap Danu Kambing Hitamkan Yoris, Saat Tuti dan Amel Akan Dimakamkan
Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah resmi mengumumkan operasi militer dan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***