Rusia Ketar-ketir, Jika Finlandia Tetap Memutuskan Bergabung dengan NATO, Ada Apa?

- 13 Mei 2022, 17:30 WIB
Bendera Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Finlandia.
Bendera Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Finlandia. /Pixabay/WiR_Pixs/

LINGKAR KEDIRI - Kabar mengejutkan datang saat Finlandia ingin memutuskan untuk bergabung dengan NATO.

Jika Finlandia memutuskan bergabung dengan NATO, perbatasan antara aliansi dan Rusia akan lebih dari dua kali panjangnya. Pada saat itu, pasukan NATO berada di luar pinggiran utara St. Petersburg.

Dengan kemungkinan Finlandia bergabung dengan NATO, perbatasan bersama antara Rusia dan negara-negara di blok ini dapat meningkat dari sekitar 1.215 km menjadi lebih dari 2.500 km.

 Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Again My Life Episode 11: Hee Ah Jadi Target Jo Tae Sub Berikutnya

Rusia pada 12 Mei memperingatkan Finlandia akan menghadapi konsekuensi jika memutuskan bergabung dengan NATO.

"Helsinki harus menyadari tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan seperti itu," kata kementerian luar negeri Rusia.

Tepat sebelumnya, pada hari yang sama, 12 Mei, presiden dan perdana menteri Finlandia mengeluarkan pernyataan bersama, yang mengatakan bahwa negara tersebut harus segera mendaftar untuk bergabung dengan NATO.

 Baca Juga: Spoiler dan Link Baca One Piece 1049, Flame Cloud Menghilang, Kaido Berakhir Kalah!

Swedia yang tidak berbatasan dengan Rusia  diperkirakan akan mengikuti jejak Finlandia dalam waktu dekat.

Lima pejabat dan diplomat mengatakan bahwa Finlandia dan Swedia akan segera diberikan keanggotaan. Keputusan itu akan membuka jalan bagi peningkatan kehadiran pasukan di kawasan Nordik untuk melindungi kedua negara sambil menunggu ratifikasi selama setahun.

Ditanya pada 11 Mei, apakah Finlandia memprovokasi Rusia dengan bergabung dengan NATO, Presiden Sauli Niinisto mengatakan bahwa Moskow yang menyebabkan ini.

 Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Indonesia vs Filipina SEA Games, Pengamat Sebut Timnas Harus Waspada

Finlandia memiliki sejarah yang kacau dengan Rusia. Pada tahun 1939-1940, Finlandia menghadapi Uni Soviet dalam Perang Musim Dingin. Setelah menandatangani perjanjian damai, Helsinki mempertahankan sikap netralnya hingga saat ini.

NATO menggambarkan dirinya sebagai aliansi defensif dengan perjanjian kewajiban pertahanan kolektif. Anggota berjanji untuk melindungi satu sama lain jika negara anggota diserang.

 Baca Juga: Marak Kabar Soal Hepatitis Akut, Ahli Kesehatan Ungkap Kasusnya Dalam Sebulan Belum Sebanding Covid-19

Moskow menganggap NATO sebagai ancaman bagi keamanannya. Kemampuan NATO untuk berkembang juga menjadi salah satu alasan yang pernah diberikan Rusia sebagai pangkalan untuk membuka "operasi militer khusus" di Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x