Inilah Nasib Pejuang Ukraina di Mariupol yang Menyerah Pada Rusia Saat Ini

- 18 Mei 2022, 16:55 WIB
250 Parjurit Ukraina Menyerah Kepada Rusia.
250 Parjurit Ukraina Menyerah Kepada Rusia. /REUTERS/Maksim Levin.

LINGKAR KEDIRI – Lebih dari 250 pejuang Ukraina menyerah kepada pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal di Mariupol setelah berminggu-minggu perlawanan putus asa.

Mengakhiri pengepungan paling dahsyat dalam perang Rusia di Ukraina dan memungkinkan Presiden Vladimir Putin untuk mengklaim kemenangan langka dalam kampanyenya yang goyah.

Bahkan ketika Kremlin bersiap untuk mengambil kendali penuh atas reruntuhan Mariupol, ia menghadapi prospek kekalahan yang semakin besar dalam upayanya untuk menaklukkan semua Donbas timur Ukraina.

 Baca Juga: Harga Emas Dikabarkan Tergelincir Setelah Data Penjualan Ritel AS Menguat dan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga

Karena pasukannya yang dianiaya dengan buruk kekurangan tenaga untuk kemajuan yang signifikan, beberapa analis kampanye Rusia mengatakan.

Bus meninggalkan pabrik baja pada Senin malam lalu dalam konvoi yang dikawal oleh kendaraan lapis baja Rusia.

Lima orang tiba di kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia, di mana Moskow mengatakan para pejuang yang terluka akan dirawat.

 Baca Juga: Di Tengah Harapan Pemulihan Permintaan dari China, Harga Minyak Terpantau Naik

Tujuh bus yang membawa pejuang Ukraina dari garnisun Azovstal tiba di sebuah penjara yang baru dibuka kembali di kota Olenivka yang dikuasai Rusia dekat Donetsk, kata seorang saksi mata dilansir LingkarKediri dari laman Reuters.

Ada beberapa wanita di setidaknya salah satu bus di Olenivka, video Reuters menunjukkan.

Beberapa wanita mengenakan seragam hijau zaitun, seperti yang dilakukan sebagian besar pria. Semuanya tampak kelelahan. Satu bersandar pada tas ransel yang ditumpuk di lantai.

 Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Rusia Dikabarkan Tembakkan Rudal Pada Pesawat Tempur Israel, Pertanda Adanya Invasi?

Apa yang akan terjadi pada para pejuang tidak jelas. Kremlin mengatakan Putin secara pribadi menjamin para tahanan akan diperlakukan sesuai dengan standar internasional, dan pejabat Ukraina mengatakan mereka dapat ditukar dengan tawanan Rusia.

Kantor berita TASS mengatakan sebuah komite Rusia berencana untuk menanyai para tentara, banyak dari mereka adalah anggota Batalyon Azov, sebagai bagian dari penyelidikan atas apa yang disebut Moskow sebagai "kejahatan rezim Ukraina".

 Baca Juga: SEA Games 31, Pelatih Vietnam Park Hang Seo Disebut Punya Reaksi Khusus Saat Bertemu Lawan ‘Favorit’ Malaysia

Akhir pertempuran yang melambangkan perlawanan Ukraina memberi Moskow kendali penuh atas pantai Laut Azov dan bentangan tak terputus di timur dan selatan Ukraina, bahkan saat pasukannya mundur dari pinggiran Kharkiv di timur laut.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x