Harga Emas Dikabarkan Tergelincir Setelah Data Penjualan Ritel AS Menguat dan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga

- 18 Mei 2022, 13:55 WIB
Ilustrasi Emas Batangan
Ilustrasi Emas Batangan /Pixabay

LINGKAR KEDIRI – Emas jatuh pada hari Selasa waktu setempat atau Rabu pagi, tertekan oleh data penjualan ritel AS yang kuat dan ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif, meskipun mundurnya dolar membatasi kerugian.

Penjualan ritel AS meningkat kuat pada April, menunjukkan permintaan tetap kuat meskipun inflasi tinggi dan meredakan beberapa kekhawatiran bahwa ekonomi sedang menuju resesi.

Emas tampaknya berada di bawah tekanan sejak data tersebut, kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.

 Baca Juga: Isu Panas, Inilah Skenario yang Disebut Akan Bantu Liverpool ‘Gulingkan’ Man City dan Jadi Juara Liga Inggris

"Sentimen untuk pasar logam mulia mulai berubah lebih bearish," kata McKay, dilansir LingkarKediri dari laman Reuters.

Menambahkan bahwa itu bisa menjadi berita buruk bagi emas untuk bergerak maju dengan beberapa likuidasi yang akan datang, terutama karena Federal Reserve terus mengeluarkan nada hawkish.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap lonjakan inflasi, tetapi kenaikan suku bunga diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk menahan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 Baca Juga: Cegah Rusia Sebrangi Sungai Siverskyi Donets, Kyiv Terpaksa Hancurkan 2 Jembatan di Dekat Bilohorivka

Sementara itu, dolar mundur, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang asing.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x