LINGKAR KEDIRI – Krisis Ukraina dengan Rusia masih saja berlangsung dan belum memberi tanda akan selesai dengan cepat.
Seperti diketahui, kedua negara tersebut tengah berkonflik karena berbagai macam faktor, sehingga menyebabkan antar 2 negara itu.
Di tengah konflik tersebut, ternyata justru mendongkrak nilai logam mulia.
Baca Juga: Terbaru Kasus Subang: Sungguh Biadab, Pelaku Tega Berniat Lakukan Hal Keji Ini Kepada Korban
Pasalnya, harga emas kembali melonjak pada akhir perdagangan Jumat lalu, terus bergerak menuju target 2.000 dolar AS per ounce.
Hal ini dikabarkan akibat kian memburuknya agresi Rusia di Ukraina meningkatkan risiko geopolitik yang mendorong permintaan safe-haven terhadap logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melambung 30,7 dolar AS atau 1,59 persen, menjadi ditutup pada 1.966,60 dolar AS per ounce.
Untuk minggu ini, emas berjangka naik 4,2 persen, merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2020.