Hubungan Rusia dan Barat Mulai Renggang, Moskow Malah Fokus Pererat Relasi dengan China

- 1 Juni 2022, 08:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di kota Moskow pada Desember 2021
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di kota Moskow pada Desember 2021 /Mikhail Metzel/Reuters/

Sergei Lavrov mengatakan bahwa pemerintah Barat telah mendukung “ketakutan terhadap Rusia” semenjak Moskow melakukan operasi militer di Ukraina.

Oleh karena itu, Sergei Lavrov mengatakan bahwa Rusia sedang berupaya untuk menggantikan impor dari negara-negara Barat dan di masa depan Moskow hanya akan mengandalkan negara-negara “terpercaya” yang tidak dibatasi oleh Barat.

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov tidak senang ketika dia mengatakan bahwa tekad Barat untuk mengubah aturan hubungan internasional berbahaya bagi Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia itu juga menekankan bahwa tujuan Moskow saat ini adalah berfokus untuk lebih mengembangkan hubungan dengan China.

Baca Juga: Ternyata Malaysia Adalah Target Pasar Indonesia, Kontribusi Indo Penuhi Kebutuhan Energi Malaysia Sangat Besar

Sergei Lavrov mengatakan bahwa sistem teknologi informasi dan komunikasi China “tidak kalah dengan Barat”, sehingga kedua belah pihak akan memastikan kepentingan bersama.

Seperti diketahui bahwa semenjak operasi militer di Ukraina dimulai, China tidak memberikan kecaman ataupun menyebut tindakan Rusia di Ukraina sebagai invasi.

Sementara itu, perang di Ukraina yang masih berlanjut ini, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan pembicaraan damai kecuali dengan Presiden Vladimir Putin.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Halaman:

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x