Network
LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir.
Perang yang dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022 ini telah mengakibatkan dampak buruk yang sangat besar dan dirasakan oleh banyak negara di dunia.
Seperti diketahui bahwa semenjak perang dimulai di Ukraina, dunia mengalami ekonomi dan pasokan pangan yang tidak stabil.
Baca Juga: Palopo Hasilkan Atlet Berprestasi, Wakil Walikota Palopo: Pemerintah Beri Penghargaan
Sebelumnya Barat juga telah meminta kepada Rusia untuk segera menghentikan perbuatan mereka di Ukraina.
Walau demikian sampai saat ini belum ada tanda-tanda yang menunjukkan pasukan Rusia menyerah dalam perang di Ukraina.
Dalam perang ini, Ukraina juga masih belum menyerah, mereka justru memperkuat pasukannya untuk mengusir pasukan Rusia dari wilayah mereka.
Sementara itu, dalam perang ini, Amerika Serikat (AS) akan mengirim sistem rudal yang jauh lebih canggih ke Ukraina.
Baca Juga: Kabar Gembira! Mata Buram Jadi Terang, Rutin Konsumsi Sayuran Ini, Murah Menyehatkan
Dilansir dari Zing News, Presiden AS, Joe Biden telah mengkonfirmasi secara resmi pada 31 Mei 2022 bawha Amerika akan mengirim sistem rudal yang lebih canggih ke Ukraina sehingga dapat menargetkan “target kritis” di medan perang.
“Kami akan memberi Ukraina amunisi dan sistem rudal yang lebih canggih untuk membantu mereka lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang Ukraina,” kata Joe Biden.
Mengenai pengiriman rudal kepada Kyiv, pejabat AS juga telah mengatakan bahwa Washington akan mengirim sistem rudal artileri bergerak (HIMARS) ke Ukraina.
Sementara itu, Presiden Joe Biden mengatakan AS juga akan terus bekerja sama dengan sekutu dan mitranya mengenai sanksi terhadap Rusia.
Baca Juga: Jika Tak Ingin Merasakan Gagal Ginjal, Hindari Konsumsi Protein Ini Secara Berlebihan
Dia menegaskan bahwa AS akan terus memberi Ukraina senjata canggih, termasuk rudal anti-tank Javelin, rudal anti-pesawat Stinger, sistem artileri dan rudal presisi yang kuat, radar, dan kendaraan udara tak berawak, helikopter Mi-17 dan amunisi.
Seperti diketahui bahwa sebelumnya, AS merasa ragu untuk memberikan senjata jarak jauh ke Ukraina lantaran Amerika khawatir jika konflik Moskow dan Kyiv meningkat.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
