Ekonomi Sri Lanka Terancam Bangkrut, Perdana Menteri Ungkap Kebenaran Ini Jadi Penyebab Titik Terendah

- 23 Juni 2022, 12:25 WIB
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyatakan harapannya untuk mendapatkan pinjaman sementara jangka pendek dari negara-negara sahabat terkait menghadapi kebangkrutan.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyatakan harapannya untuk mendapatkan pinjaman sementara jangka pendek dari negara-negara sahabat terkait menghadapi kebangkrutan. /Reuters

LINGKAR KEDIRI – Ekonomi Sri Lanka telah "benar-benar runtuh" ​​dan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional atau IMF adalah satu-satunya jalan untuk kebangkitan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan kepada parlemen pada hari Rabu, kemarin.

“Kita sekarang menghadapi situasi yang jauh lebih serius di luar sekadar kekurangan bahan bakar, gas, listrik, dan makanan,” kata Wickremesinghe, dilansir LingkarKediri dari Bloomberg.

 Baca Juga: Mengenal Buya Arrazy yang Putra Keduanya Baru Saja Meninggal, Simak Profil, Pendidikan, dan Pekerjaan

Ia juga seraya menambahkan bahwa negara Asia Selatan itu tidak dapat membeli bahan bakar impor, bahkan untuk uang tunai, karena utang yang besar dari negaranya. perusahaan minyak bumi.

"Kami sekarang melihat tanda-tanda kemungkinan jatuh ke titik terendah,” tambahnya.

Analisis suram muncul ketika pihak berwenang mengadakan pembicaraan dengan pemberi pinjaman yang berbasis di Washington untuk kesepakatan dana segar untuk negara yang bangkrut.

 Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Putra Buya Arrazy, Balita Berusia 3 Tahun Itu Diduga Tertembak Senpi Anggota Polri

Sri Lanka membutuhkan $6 miliar dalam beberapa bulan mendatang untuk menopang cadangannya, membayar tagihan impor yang membengkak dan menstabilkan mata uangnya.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x