Ukraina Mengatakan Akan Menggunakan Ini Untuk Melawan Rusia Jika Barat Lambat Mengirim Senjata ke Kyiv

- 24 Juni 2022, 10:40 WIB
Jumlah Korban Tewas Akibat Perang Ukraina Simpang Siur, Ini Kata PBB
Jumlah Korban Tewas Akibat Perang Ukraina Simpang Siur, Ini Kata PBB /Foto Ilustrasi Angkatan Darat Rusia/Reuters

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum belum menmukan titik akhir untuk berdamai.

Bahkan sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri permusuhan.

Perang yang sudah memasuki empat Bulan ini, Rusia telah berhasil menguasai sejumlah wilayah di Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Mulai Dikuasai Rusia, Panglima NATO: Kyiv Dapat Merebut Kembali Donbas dengan Senjata Barat

Sementara itu, pasukan Ukraina saat ini terus berjuang dalam merebut kembali wilayah mereka yang dikendalikan oleh Rusia.

Dalam menghadapi pasukan dari Rusia, Ukraina telah mendapatkan banyak bantuan senjata dari Barat.

Sampai saat ini Barat masih terus memasok peralatan tempur kepada Ukraina untuk melawan Rusia.

Sementara itu, Ukraina juga telah meminta kepada Barat untuk mengirim banyak senjata untuk melawan invasi dari Rusia.

Bahkan, Ukraina baru-baru ini mengatakan bahwa mereka akan bertempur menggunakan ini jika senjata Barat ditolak.

Baca Juga: Kasus Subang Mulai Terungkap, Orang-orang Terdekat Tuti dan Amel Ini yang Tahu Sebenarnya?

Dilansir dari RT, disampikan oleh Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba pada Hari Minggu 19 Juni 2022, bahwa Ukraina akan terus berperang melawan Rusia walaupun jika suatu saat tidak memiliki senjata apa pun.

Dengan begitu Dmitry Kuleba mengatakan bahwa Barat harus mempercepat pengiriman senjatanya ke Ukraina atau bertanggung jawab atas kematian pasukannya.

Hal tersebut disampikan oleh Dmitry Kuleba lantaran banyak orang yang akan mati jika pasokan senjata dari Barat tidak kunjung dikirim ke Ukraina.

“Jika kita tidak mendapatkan senjata dari Barat, baiklah. kita akan bertarung dengan sekop. Tapi kami akan terus membela diri karena ini adalah perang untuk keberadaan kami,” kata Dmitry Kuleba.

“Kalau senjata Barat datang terlambat, kami akan tetap berterima kasih, tapi nanti akan banyak orang yang meninggal saat itu,” tambahnya.

Baca Juga: Bebas Menderita Darah Tinggi Sejak Dini, Cukup Rutin Minum Jus Ini Setiap Hari

Sementara itu, dalam perang ini Rusia selalu mengatakan bahwa mereka tidak melakukan serangan terhadap penduduk sipil di Ukraina.

Perlu dicatat kembali bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x