Seperti diketahui, krisis pangan ini terjadi lantaran disebabkan oleh perlambatan ekspor biji-bijian di Laut Hitam.
"Perjanjian ekspor biji-bijian yang sangat penting untuk ketahanan pangan global akan ditandatangani di Istanbul pada 22 Juli di bawah naungan pemerintah Turki. Didukung oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Delegasi Ukraina dan Rusia akan berpartisipasi dalam penandatanganan,” tulis juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin di Twitter.
Sebelumnya, negosiasi langsung pertama antara Ukraina dan Rusia menghasilkan draft awal untuk menyelesaikan kebuntuan ekspor pangan.
Para pihak diperkirakan akan bertemu lagi minggu ini untuk menandatangani perjanjian resmi.
Yang aman tindakan itu merupakan kesepakatan besar pertama antara kedua negara sejak Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina.
Seperti diketahui, konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia telah menyebabkan harga pangan global melonjak dan orang-orang di beberapa negara termiskin di dunia menghadapi risiko kelaparan.***