Laporan Amnesty Internasional, Banyak yang Dipenjara dan Disiksa Setelah Kerusahan Iran

- 2 September 2020, 22:37 WIB
Pengunjuk rasa pro-pemerintah Iran
Pengunjuk rasa pro-pemerintah Iran /WANA NEWS AGENCY/VIA REUTERS

Dia ingat bahwa setelah memukulinya selama sekitar satu jam, petugas berhenti dan mengatakan kepadanya bahwa jika dia bekerja sama dan mengaku memiliki senjata selama protes, penyiksaan akan berhenti, dkutip dari Laporan Amnesty. 

Dia telah dihukum dalam dua kasus terpisah dan masing-masing dijatuhi hukuman satu setengah tahun dan sembilan bulan penjara.

Dia membantah tuduhan terhadapnya, mengatakan dia berpartisipasi dalam protes karena krisis yang saya hadapi karena situasi ekonomi Iran yang buruk.

Ekonomi Iran telah tercekik oleh embargo AS yang diberlakukan terhadap negara itu setelah pemerintahan Trump secara sepihak membatalkan perjanjian untuk menghentikan program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi. 

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Diperpanjang Karena Kurang Kuota, Simak Infonya

Mereka yang menjadi sasaran dalam penumpasan setelah kerusuhan termasuk beberapa yang tidak ambil bagian.

Seorang pembuat film Kurdi, Mozhgan Kavousi, ditangkap pada 18 November di pusat kota Noshahr sehubungan dengan postingan Instagram yang dia buat tentang demonstrasi tersebut, kata laporan itu.

Dia telah dihukum karena menyebarkan propaganda dan penghasutan dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Amnesty International mengatakan juga menemukan bukti bahwa orang-orang ditahan di fasilitas rahasia tanpa akses ke pengacara, di mana banyak dari mereka yang ditahan mengalami penyiksaan dan dibuat untuk mencatat pengakuan palsu.***

 

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah