Penyerangan di Gereja Nice Menewaskan 3 Orang, Berlangsung Saat Hebohnya Karikatur Nabi Muhammad

- 30 Oktober 2020, 09:59 WIB
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.*
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.* /Twitter Christian Estrosi

LINGKAR KEDIRI - Penyerangan di sebuah gereja di Nice yang dilakukan seorang yang menggunakan pisau menyebabkan 3 orang tewas.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis 29 Oktober 2020 waktu setempat.

Atas kejadian ini, Christian Estrosi Walikota Nice menjelaskan situasi diwilayah tersebut.

Baca Juga: Ditutup Besok, Simak Cara dan Tips yang Wajib Dilakukan Peserta Kartu Prakerja Gelombang 10

Dirinya mengatakan bahwa Dalam serangan itu pelaku mengulang tanpa henti kata-kata Allahu Akbar!.

Sebagaimana diketahui penyerangan ini merupakan kejadian ketiga kalinya selama dua bulan berturut-turut di Prancis.

Hal demikian mendorong pemerintah untuk menaikkan status siaga keamanannya ke tingkat tertinggi secara nasional.

Atas sejumlah penyerangan yang terjadi, pihak berwenang dikaitkan dengan ekstremis Muslim, termasuk pemenggalan kepala seorang guru beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ramalan Cinta Hari ini 30 Oktober 2020, Simak Zodiak Mana Paling Beruntung Dalam Kisah Asmara

Peristiwa ini pun terjadi ditengah berlangsungnya kehebohan atas karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan oleh surat kabar satir Charlie Hebdo.

Penyerangan di gereja Nice memantik  perdebatan sengit di Prancis dan dunia Muslim.

Hal tersebut lantaran penggambaran Nabi Muhammad yang dianggap Muslim sebagai penyerangan, namun dilindungi oleh undang-undang kebebasan berbicara Prancis.

Sementara itu, Jaksa antiterorisme Prancis membuka penyelidikan atas penyerangan tersebut.

Presiden Emmanuel Macron juga mengatakan akan segera meningkatkan jumlah tentara untuk melindungi sekolah dan tempat keagamaan yang semula sekitar 3.000 tentara saat ini menjadi 7.000.

Baca Juga: Cara Cek Pengumuman Hasil Seleksi CPNS Tahun 2019, Simak Berikut Caranya

Sebelumnya, kepala polisi nasional Prancis telah memerintahkan peningkatan keamanan di gereja dan masjid awal pekan ini, namun tampaknya tidak ada polisi yang menjaga gereja Nice ketika diserang.

Gereja-gereja Prancis telah diserang oleh para ekstremis dalam beberapa tahun terakhir, dan pembunuhan pada hari Kamis kemarin, terjadi menjelang liburan Katolik Roma.

Dilansir dari Depok Pikiran Rakyat dalam "3 Orang Tewas dalam Serangan Gereja di Nice, Prancis Tingkatkan Keamanan ke Level Tertinggi", Polisi mengatakan, bahwa pelaku atas kejadian di Nice ini diyakini beraksi sendiri, dan polisi pun tidak mencari pelaku lainnya.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah