Karikatur Erdogan Singkap Gaun Perempuan Berhijab, Berujung Gugatan Untuk Majalah Charlie Hebdo

- 1 November 2020, 06:34 WIB
Sampul Charlie Hebdo ejek Presiden Recep Tayyip Erdogan
Sampul Charlie Hebdo ejek Presiden Recep Tayyip Erdogan /Nypost

Perlu diketahui sebelumnya, pada hari itu para pejabat tinggi Turki termasuk Wakil Presiden Fuat Oktay, Direktur Komunikasi Fahrettin Altun, juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin, dan Omer Celik juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa, mengecam majalah Charlie Hebdo atas gambar-gambar tercela tersebut.

Sementara, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Turki akan menangani masalah ini secara internasional.

Presiden Turki Erdogan juga tengah mengajukan gugatan pidana terhadap majalah Charlie Hebdo tersebut karena telah menghinanya.

Gugatan terhadap majalah Charlie Hebdo saat ini terjadi ditengah kecaman dunia terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron atas serangannya terhadap Islam, dan komunitas Muslim.

Baca Juga: Emmanuel Macron Pahami Kondisi Umat Islam, Namun Dirinya Akan Pertahankan Kebebasan dan Hak Prancis

Akhir-akhir ini, seperti tidak ada kapoknya Macron menyampaikan bahwa Islam sebagai "agama dalam krisis", dan mengumumkan rencana membuat undang-undang yang lebih ketat untuk menangani "separatisme Islam" di Prancis.

Suasana Prancis semakin memanas, setelah pembunuhan seorang guru sekolah menengah, bernama Samuel Patty, pada 16 Oktober silam.

Pembunuhan tersebut dikarenakan Samuel Patty menunjukkan kartun Nabi Muhammad dan menghujat di kelasnya.

Akan tetapi, Macron membela kartun itu, dengan mengatakan Prancis "tidak akan menyerahkan kartun kami,".

Baca Juga: Kisah Cinta 12 Zodiak Hari Ini 1 November 2020: Libra Tengah Dilema, Gemini Dapat Kedamaian

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah