Kamala Haris Dampingi Kemenangan Joe Biden , Ini Kisah Dibalik Perempuan Berdarah Afrika-India

- 8 November 2020, 07:05 WIB
Kamala Harris cetak sejarah baru di White House setelah menangi pilpres ASsebagai wakil presiden satu-satunya perempuan yang berasal dari keturunan india-afrika
Kamala Harris cetak sejarah baru di White House setelah menangi pilpres ASsebagai wakil presiden satu-satunya perempuan yang berasal dari keturunan india-afrika /instagram/KamalaHarris

LINGKAR KEDIRI - Joe Biden menutup Pilpres AS setelah berhasil mengamankan kemenangan di Pynslvania dengan total keseluruhan mendapatkan 284 suara elektoral.

Praktis dengan ini dirinya sebagai Presiden As yang akan menggantikan Donald Trum kedepan.

Dalam perjalananya yang akan menajdi kepala negara Amerika Serikat, Biden akan di dampingi Kamala Harris.

Baca Juga: Menangi Pilpers AS: Joe Biden Ajak Amerika Bersatu, Lain Halnya Trump yang Akan Ajukan ke Pengadilan

Nama Kamala Haris mencuat saat dirinya resmi mendapatkan dukungan dari partai demokrat untuk maju sebagai Wakil Presiden menemani Biden.

Kamala juga mendapatkan dukungan dari tanah lelehurnya untuk menjadikan dia sebagai orang nomer dua di AS.

Kamala adalah Tokoh Partai Demokrat di California lahir di Oakland, California, dari dua orang tua imigran. Ibu keturunan India dan ayah keturunan Jamaika.

Dukungan penuh Melalui doa disampaikan seluruh Warga di desa Thulasendrapuram, India, tempat kakek dari pihak ibu Kamala lahir agar Biden menang.

Baca Juga: Gisel Ungkap Kondisinya Setelah Video Syur Mirip Dirinya Jadi Perbincangan Netizen

Setelah orangtuanya bercerai, Kamala dibesarkan oleh ibu tunggal yang berprofesi seorang peneliti kanker dan aktivis hak-hak sipil.

Dia tumbuh berdekatan dengan warisan India-nya dan mengikuti sang ibu berkunjung ke India.

Tetapi Kamala mengatakan bahwa ibunya mengadopsi budaya Afrika-Amerika di Oakland, membenamkan kedua putrinya di dalamnya.

"Ibuku mengerti betul bahwa dia membesarkan dua anak perempuan kulit hitam," tulisnya dalam otobiografinya 'The Truths We Hold'.

"Dia tahu bahwa Tanah Air angkatnya akan melihat Maya dan saya sebagai gadis kulit hitam dan dia bertekad untuk memastikan kami akan tumbuh menjadi wanita kulit hitam yang percaya diri dan bangga,” sebut Kamala Harris.

Baca Juga: Hasil Pilpres AS: Joe Biden Presiden Amerika Serikat Ditengah Kegaduhan Bangsa Disebabkan Trump

Dia melanjutkan kuliah di Howard University, salah satu perguruan tinggi dan universitas kulit hitam terkemuka dalam sejarah.

Kuliah di Howard University digambarkan Kamala sebagai salah satu pengalaman paling formatif dalam hidupnya.

Kamala mengatakan dia selalu nyaman dengan identitasnya dan hanya menggambarkan dirinya sebagai ‘rakyat Amerika’.

Setelah empat tahun di Howard, Kamala melanjutkan untuk mendapatkan gelar hukumnya di University of California, Hastings, dan memulai karirnya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.

Dia menjadi jaksa wilayah, sebuah jabatan jaksa tertinggi untuk San Francisco pada tahun 2003, sebelum terpilih sebagai perempuan pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai jaksa agung California, pengacara top dan pejabat penegak hukum di negara bagian terpadat di Amerika.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi Q2 MotoGP Eropa 2020: Pol Espargaro Raih Puncak, Rossi Malah Dapat Urutan ke-18

Dalam hampir dua masa jabatannya sebagai jaksa agung, Kamala mendapatkan reputasi sebagai salah satu bintang Partai Demokrat yang sedang naik daun.

Kamaa menggunakan momentum ini untuk mendorong pemilihannya sebagai senator junior AS di California pada 2017.

Sejak pemilihannya menjadi anggota Senat AS, mantan jaksa penuntut mendapat dukungan di antara kaum progresif karena pertanyaannya yang pedas terhadap calon Mahkamah Agung saat itu Brett Kavanaugh dan Jaksa Agung William Barr dalam sidang-sidang penting Senat.

Pencalonan Harris pada tahun 2020 menempatkan rekornya sebagai jaksa penuntut utama California di bawah sorotan.

Baca Juga: Awas! Penyebar Video Syur Mirip Gisel Terancam Pasal 27 UU ITE, Dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

Meskipun bersandar ke kiri pada masalah-masalah seperti pernikahan gay dan hukuman mati, dia menghadapi serangan berulang-ulang dari kaum progresif karena tidak cukup progresif.

Diberitakan sebelumnya oleh Jakpus News dalam "Kamala Harris Jadi Wakil Presiden AS Pertama Perempuan Berdarah Afrika-India". Setahun yang lalu, senator California itu melonjak ke depan kerumunan kandidat di belakang serangkaian pertunjukan debat yang kuat dan kritik pedas terhadap saingannya Joe Biden.***(Anggie Ariesta/Jakpus News)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: jakpusnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah