Begini Rasanya Nyeri Haid Tidak Normal yang Dialami Wanita, Tanda-tanda dan Penanganannya

27 April 2021, 21:37 WIB
Ilustrasi nyeri saat haid /Pexels

LINGKAR KEDIRI - Menjelang atau selama haid, sebagian wanita pernah merasakan nyeri haid. Hal ini karena otot-otot rahim berkontraksi.

Dilansir dari Lingkar-Kediri.com dari Antara, Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Moh. Luky Satria Syahbana Marwali mengatakan, nyeri haid bisa dikatakan tidak normal, jika rasa sakitnya bertambah berat, sehingga mengakibatkan sebagian wanita tidak dapat beraktivitas dengan normal.

Menurut Luky, nyeri yang tidak normal salah satunya disebabkan endometriosis, yakni jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim juga tumbuh di luar rahim.

Baca Juga: Ternyata 3 Makanan Ini Dapat Membantu Meredakan PMS

"Kondisi ini dapat tumbuh pada organ lain di dalam panggul atau perut, dan dapat menyebabkan perdarahan, infeksi, dan nyeri panggul. Nyeri endometriosis dapat berupa rasa sakit, kram, perasaan terbakar, yang dapat dirasakan cukup ringan, atau bahkan sangat parah hingga menurunkan kualitas hidup," ujar Luky

Selain rasa nyeri yang hebat saat haid, wanita dengan endometriosis juga kerap merasakan rasa nyeri saat berhubungan seksual.

Beberapa dari mereka mungkin juga mengalami rasa nyeri saat buang air kecil, buang air besar, diare, mual, muntah, dan perut kembung.

Baca Juga: Ternyata Es Batu Dapat Tingkatkan Kualitas Tidur Hingga Menyembuhkan Penyakit, Begini Penjelasannya

Untuk memastikan diagnosis endometriosis, dokter biasanya menggunakan beberapa modalitas pemeriksaan yaitu pemeriksaan panggul, ultrasonografi, MRI dan laparoskopi.

Setelah itu barulah dokter akan menentukan tahapan endometriosis. Dari tingkat keparahannya, ada empat tahapan endometriosis.

1. Endometriosis minimal

Yaitu muncul jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di indung telur. Peradangan juga dapat terjadi di sekitar rongga panggul. Adanya jaringan ini menyebabkan rasa sakit dan disfungsi organ.

2. Endometriosis ringan

Yaitu ada jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di indung telur dan dinding panggul. Kemungkinan dapat menyebabkan iritasi selama ovulasi dan atau nyeri panggul.

Baca Juga: Inilah 5 Tips Mengelola THR Secara Bijak Agar Tidak Boros

3. Endometriosis menengah

Yaitu ditandai munculnya beberapa jaringan endometrium yang cukup dalam di indung telur. Pada tahap ini disebut sebagai kista cokelat, karena setelah beberapa waktu, darah di dalam kista menjadi berwarna merah dan cokelat tua.

Apabila kista pecah, dapat menyebabkan sakit perut dan peradangan ekstrem di sekitar panggul.

4. Endometriosis berat.

Pada tahap terakhir ini, jaringan endometrium, kista, dan perlekatan terjadi cukup parah. Endometriosis dapat tumbuh sangat besar pada tahapan ini, dan ditemukan di indung telur, dinding panggul, saluran indung telur, dan usus.

Baca Juga: Varises Panggul Bisa Jadi Penyebab Wanita Alami Haid yang Menyakitkan

Adapun penanganan endometriosis, menurut Luky, endometriosis tidak dapat disembuhkan secara menyeluruh, tetapi bisa ditangani sesuai dengan tahapannya.

Penanganan kasus dapat dilakukan dengan konsumsi obat pereda nyeri, obat hormonal, penyesuaian gaya hidup, ataupun tindakan pembedahan pada kasus yang sudah berat.

Penyesuaian gaya hidup dimulai dari pemilihan asupan makanan yang tepat. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita endometriosis, seperti: makanan olahan, produk olahan dari sapi (dairy product), makanan yang mengandung gluten dan kedelai.

Baca Juga: Tangis Menderu, Melaney Ricardo Sampaikan Permohonan Maaf Mendalam kepada Sahabat Baiknya

Selain itu disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta mengurangi asupan kafein.

Sebaiknya mereka disarankan memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, konsumsi makanan yang kaya omega 3 seperti ikan kembung, ikan salmon, dan makanan yang mengandung magnesium yang tinggi, seperti alpukat, pisang, dan sayuran hijau.

Kasus endometriosis juga bisa ditangani melalui tindakan bedah, salah satunya "membakar" permukaan endometriosis menggunakan laser panas.

Baca Juga: Segera Klaim! Kode Redeem FF 28 April 2021 dan Dapatkan Bundle Gratis

Akan tetapi, karena hanya di permukaan dan meninggalkan akarnya, maka jaringan endometrium sangat mungkin dapat muncul kembali, selain itu memiliki risiko lebih tinggi untuk merusak jaringan yang dibakar.

Tindakan ini membutuhkan waktu pemulihan yang cukup singkat.

Jenis lainnya, bedah eksisi atau "menyekop" jaringan endometrium sampai ke akarnya. Tindakan bedah ini dilakukan dengan alat bedah seperti laser dengan metode laparoskopi.

Jaringan endometrium yang diangkat dapat diperiksa patologisnya di laboratorium. Namun, tindakan ini membutuhkan masa pemulihan yang lebih lama dan tidak semua dokter dapat melakukan tindakan ini.

Baca Juga: Sule Bicara Panjang Lebar, Nathalie Holscher pun Memutuskan Pulang Kerumah dan Berdamai

Di sisi lain, tindakan pembedahan yang dilakukan berkali-kali karena kekambuhan endometriosis harus dihindari, karena setiap kali operasi endometriosis (terutama untuk kasus kista) menimbulkan penurunan cadangan ovarium.

Oleh karena itu, menurut Luky, keputusan untuk melakukan operasi pada endometriosis harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan kapan waktu yang tepat dilakukan operasi.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler