LINGKAR KEDIRI – Tak sedikit orang mengirah bahwa pikun adalah bawaan usia.
Namun ternyata nutrisi makanan yang kita konsumsi memiliki pengaruh penting pada kesehatan dan ketajaman otak.
Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman pmjnews pada 27 Mei 2021.
Berikut beberapa makanan atau minuman yang dapat mencegah pikun.
1. Cokelat Hitam
Cokelat hitam tidak hanya populer sebagai penghilang stres.
Namun dibalik itu, cokelat hitam dengan kandungan rendah gula mampu menjaga fungsi kognitif otak manusia dan turunkan risiko demensia atau kepikunan.
Penelitian 2018 oleh Jurnal Nutrients, lebih dari 50 miligram epikatekin terbukti bermanfaat untuk fungsi kognitif otak.
Epikatekin ini dapat kamu dapatkan dalam cokelat hitam.
2. Walnut
Salah satu kacang yang memiliki sumber asam alphalinolenic yang merupakan nutrisi baik untuk otak.
Sebuah penelitian pada 2015 dalam Jurnal jurnal 'Nutrition, Health and Aging' menemukan adanya manfaat walnut melalui pengamatan yang dilakukan pada beberapa orang dewasa dalam rentang usia 20-59 tahun.
3. Brokoli
Otak membutuhkan vitamin K untuk menjaga kesehatan dan kenormalan fungsinya. Vitamin K dapat diperoleh saat kamu mengkonsumsi brokoli.
Vitamin K telah terbukti saat dilakukan penelitian pada penderita Alzheimer.
4. Minyak Ikan
Selain vitamin K, Otak juga membutuhkan omega tiga yang banyak ditemukan pada minyak ikan.
Minyak baik ini terkandung dalam beberapa jenis ikan seperti ikan salmon, makarel, trout, sarden, tuna dan lainnya.
Kandungan DHA dan EPA pada minyak ikat penting untuk kesehatan otak.
5. Susu
Bukan hanya kandungan kalsium yang menjadi keunggulan susu.
Namun kandungan kolin dalam susu dianggap sebagai nutrisi penting untuk kesehatan otak.
Selain itu, konsumsi susu juga dapat mencegah resisten insulin dan risiko diabetes tipe dua.
6. Kunyit
Sebuah penelitian telah dilakukan oleh British Journal of Nutrition pada tahun 2016 untuk membuktikan manfaat kunyit pada otak.
Sekelompok orang dewasa yang menerima suplemen kurkumin ternyata tidak mengalami penurunan fungsi kognitif dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak mendapatkan asupan kurkumin.***