Waspada! Dewi Persik Kena Covid-19 Disertai Kulit Ruam Merah , Begini Penjelasan Pakar

- 26 Desember 2020, 08:06 WIB
Tangkapan Layar Kondisi Dewi Persik setelah alami corona dengan kulit ruam merah
Tangkapan Layar Kondisi Dewi Persik setelah alami corona dengan kulit ruam merah /@Dewipersik_real/Instagram

LINGKAR KEDIRI - Artis ternama Indonesia, Dewi Persik membagikan kondisinya melalui Instagram @Dewipersik_real.

Unggahan pada tanggal 24 Desember 2020 lalu merupakan potret dirinya dengan kulit ruam kemerahan yang .

Dalam Postingan itu dirinya memberikan keterangan banyaknya pertanyaan kondisi dan keberadaanya.

Baca Juga: Tahun 2021 Mendatang, Menurut Primbon Jawa 7 Weton Ini Akan Banjir Rejeki , Apa Termasuk Wetonmu?

Selain itu, foto yang diunggah disematkan tulisan yang menjelaskan kondisi kulitnya berwarna merah.

Menurutnya, hal tersebut diakibatkan oleh efek samping dari Covid-19 yang dialaminya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dewi Perssik Real (@dewiperssikreal)

Kasus yang dialami Dewi Persi juga pernah dialami oleh seorang dari Ohio, Amerika Serikat yang bernama Mc Elory.

Baca Juga: Segera Hindari 4 Kebiasaan Ini Jika Tak Ingin Cepat Tua, Salah Satunya Minum dari Botol Air

Hal tersebut diunggah melalui tik tok dengan membeberikan keterangan bahwa dirinya alergi dengan virus corona.

Berkaitan dengan fenomena ini pakar alergi dan imunologis, Parvu Parikh mengatakan hal itu tidak berkaitan dengan alergi virus corona.

Hal demikian disandarkan pengalaman Parikh yang melihat beberapa pasien yang ditanganinya mengalami hal seupa. 

Baca Juga: UPDATE Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini, Sabtu 26 Desember 2020, Harga Tetap Stabil di Akhir Tahun

"Hal ini biasanya akibat virus yang jamak didapati, dan biasanya virusnya jinak," kata Parikh sebagaimana dikutip dari Washington Post.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa jika benar-benar alergi, hal itu bisa mengancam jiwa yang bersangkutan.

Dilansir dari ANTARA, gejala tersebut lebih cenderung merupakan produk sampingan dari sistem kekebalannya yang melawan virus corona, kata David Stukus, anggota gugus tugas respons COVID-19 untuk American Academy of Allergy, Asma and Immunology.

"Kami tahu bahwa COVID benar-benar bisa menjadi penyakit sistematis bagi banyak orang," ujarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sabtu 26 Desember 2020, Beberapa Wilayah di Jawa Timur Diguyur Hujan Disertai Petir

Stukus mengatakan bahwa saat seseorang kena COVID-19, apa saja dan semuanya berperan.

"Virus dan infeksi lain adalah pemicu umum untuk episode gatal-gatal dan pembengkakan yang tampaknya acak," kata Stukus.

Merah-merah pada kulit bisa sangat dramatis, seperti yang dialami Dewi Perssik, bahkan wajah bisa bengkak.

"Ini bisa sangat melemahkan karena bisa sangat gatal, tapi sangat berbeda dari reaksi alergi dan anafilaksis," kata Stukus.

Baca Juga: Tips Berbicara dengan Wanita yang Anda Sukai Tanpa Terlihat Membutuhan, Hindari 4 Pertanyaan Ini!

Panagis Galiatsatos, asisten profesor kedokteran di Johns Hopkins mengatakan rasa gatal dan merah-merah hingga bengkak yang dialami saat COVID-19 adalah reaksi menyederhanakan respons kompleks sistem kekebalan tubuh.

"Itu hanya berarti sistem kekebalannya tidak menyukai COVID-19, tidak berbeda dengan sistem kekebalan setiap manusia lainnya," kata Galiatsatos, dokter perawatan paru dan kritis yang bekerja dengan pasien COVID.

Ruam dan bengkak yang dipicu oleh infeksi paling sering terlihat pada anak-anak, kata Parikh, yang mungkin menjadi alasan mengapa hal itu membuat orang dewasa lebih ketakutan ketika hal itu terjadi pada mereka.

Baca Juga: 6 Tipe Orang ini Sulit Menikmati Liburan, Kamukah Itu? Yuk Cek!

Meski begitu, Parikh menegaskan, biasanya tidak perlu panik.

Gejala seperti alergi mungkin hasil dari sistem kekebalan seseorang menjadi "sedikit terlalu aktif dalam tugasnya untuk membersihkan infeksi," katanya.

Reaksi ini, kata Parikh, diyakini tidak terkait dengan jenis ruam lain yang disebabkan oleh virus korona, termasuk bercak seperti radang dingin yang tidak biasa yang telah diamati pada jari kaki dan terkadang jari tangan.

Apa yang dijelaskan McElroy di TikTok "lebih mirip dengan apa yang kita lihat pada virus secara umum," kata Parikh.

Baca Juga: Persahabatanmu Ada 5 Tanda ini? Berarti Anda Berada di Pertemanan Kodependesi, Simak ini!

Satu teori adalah bahwa sistem kekebalan yang terlalu aktif dapat menyebabkan pelepasan histamin, mirip dengan apa yang terjadi ketika tubuh menghadapi alergen.

"Jenis virus itu meniru alergi," kata Parikh.

"Ketika mereka sakit karena infeksi dan sistem kekebalan mereka bekerja terlalu keras untuk melawannya, mereka bisa mengaktifkan sel-sel itu sebagai produk sampingan," katanya.

Penyebab kemerahan selain virus saja yang memicu gejala, penyebab potensial lainnya mungkin terkait dengan faktor-faktor seperti minum alkohol dan olahraga yang terlalu berlebihan, yang dapat meningkatkan aliran darah dan peradangan sementara di tubuh, kata Parikh.

Baca Juga: Lebih dari Vaksin, Hal Ini yang dibutuhkan oleh Para Tenaga Kesehatan

Mengonsumsi obat-obatan umum seperti Advil dan Motrin juga dapat menyebabkan ruam dan pembengkakan, terutama bila dikombinasikan dengan virus, katanya.

Jika orang khawatir tentang bagaimana virus corona dapat memengaruhi mereka, Stukus merekomendasikan agar mereka menarik napas dalam-dalam dan menggunakan sumber daya tepercaya.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Washington Post ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x