Penderita Anosmia Saat Covid-19 Bisa Berakibat Fatal, Gangguan Pernafasan Hingga Kerusakan Saraf

- 19 Juli 2021, 07:26 WIB
Ilustrasi Anosmia
Ilustrasi Anosmia /pixabay.com/

LINGKAR KEDIRI - Hilangnnya kemampuan seseorang untuk mencium bau atau biasa di sebut Anosmia kerap di alami oleh penderita Covid-19.

Hal tersebut juga merupakan salah satu rentetan gejala pada penderita Covid-19.

Namun tidak semua orang yang mengalami Anosmia atau kehilangan indra penciuman merupakan salah satu faktor terindikasi Covid-19.

Baca Juga: Fenomena Ketuk Pintu, Pagebluk Hingga Lampor Sedang Meneror Indonesia, Mbah Mijan: Harus Ada Ruwatan Masal

Anosmia sendiri juga banyak di derita oleh orang yang terserang pilek arau alergi dan memiliki sifat yang sementara.

Penyebab dari Anosmia juga sangat beragam, bisa terkait gangguan pernapasan hingga kerusakan saraf seperti berikut ini:

- Hidung tersumbat dikarenakan sedang membalami pilek, alergi, atau infeksi sinus.
- Polip hidung mengalami pertumbuhan di hidung dan sinus.
- Cedera pada saraf hidung karena operasi atau benturan di kepala.
- Efek samping obat tertentu seperti antibiotik, antidepresan, antiperadangan, obat jantung, dll.

Baca Juga: Sapi dan Kambing Kurban Dapat Terjangkit dan Menularkan Virus COVID-19? Berikut Penjelasannya
- Penurunan fungsi indra penciuman akibat bertambanya usia.
Efek samping terapi radiasi untuk kanker kepala dan leher
- Kondisi medis seperti penyakit alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kurang gizi, gangguan hormon
- Penyakit anosmia bawaan.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Vaksin Biontech Pfizer 10 Kali Lipat Memberikan Anti Bodi Daripada Sinovac, ini Penjelasanya

Anosmia juga tidak bisa dianggap sepele, sebab hilangnya indra penciuman ini dapat berakibat fatal.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Jaktim News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x