LINGKAR KEDIRI - Darah rendah atau hipotensi seringkali ditandai dengan rasa pusing dan kondisi tubuh yang lemas.
Seperti halnya darah tinggi atau hipertensi, darah rendah tentunya juga perlu diwaspadai.
Pada kondisi ini, umumnya tekanan darah berada di bawah nilai 90/50 mmHg, sementara normalnya yakni sekitar 120/80 mmHg.
Baca Juga: Hindari, 4 Makanan Ini Bikin Kulit Kamu Semakin Berminyak, Salah Satunya Susu
Penyebab darah rendah pun bisa bermacam-macam, seperti aktivitas fisik berlebih hingga adanya kondisi medis tertentu seperti gangguan jantung dan lain sebagainya.
Dikutip lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman PMJ News, berikut adalah sejumlah penyebab darah rendah yang perlu kamu waspadai:
Baca Juga: Overthiniking Bakal Ganggu Kehidupanmu, Simak Ciri-ciri Kamu Terkena Penyakit Overthinking
Olahraga Intensitas Tinggi
Darah rendah dapat diakibatkan oleh aktivitas berat seperti olahraga dengan intensitas tinggi.
Efek ini bisa terjadi dalam waktu singkat, yakni setelah berolahraga. Efek juga bisa dirasakan dalam jangka panjang karena rutinnya berolahraga.
Sejumlah riset menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki aktivitas fisik berat, seperti para atlet, cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah.
Hal ini karena gerakan tubuh ketika berolahraga dapat meningkatkan pasokan oksigen ke dalam tubuh.
Baca Juga: Miliki Cita Rasa yang Gurih! Begini Cara Mudah Membuat Cemoe, Cocok Dinikmati Saat Masih Hangat
Baca Juga: Waspadai Serangan Jantung, Simak Ciri-ciri Jantung Tidak Sehat
Hipotensi Ortostatik
Hipotensi Ortostatik terjadi ketika adanya penurunan tekanan darah akibat perubahan posisi tubuh yang terlalu cepat. Misalnya perpindahan posisi dari duduk ke berdiri atau dari tidur ke berdiri.
Biasanya ketika mengalami hal ini, kamu mungkin akan merasakan pusing, berkunang-kunang, atau adanya sensasi seperti halnya akan pingsan.
Gejala ini biasanya terjadi hanya beberapa menit saja dan berangsur normal dengan sendirinya.
Efek Samping Obat-obatan
Konsumsi Obat-obatan rupanya juga dapat menimbulkan efek samping berupa turunnya tekanan darah.
Konsumsi obat-obatan seperti antihipertensi, antidepresan, dan diuretik umumnya dapat menimbulkan efek samping tersebut.
Kendati demikian, tekanan darah biasanya dapat kembali normal setelah obat-obatan tersebut berhenti dikonsumsi.
Baca Juga: Hindari, 4 Makanan Ini Bikin Kulit Kamu Semakin Berminyak, Salah Satunya Susu
Gangguan Jantung
Adanya gangguan jantung, seperti aritmia, serangan jantung, dan gagal jantung seringkali menyebabkan tekanan darah rendah.
Hal ini terjadi karena jantung tidak lagi kuat dalam memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga dapat memengaruhi tekanan darah dan mengurangi aliran darah.
Dalam kasus yang lebih berat, penurunan tekanan darah dalam waktu cepat dan secara drastis bisa disebabkan oleh kondisi berbahaya, misalnha henti jantung dan syok kardiogesik.
Gangguan Kelenjar Endokrin
Tekanan darah rendah juga dapat ditimbulkan oleh gangguan pada kelenjar endokrin atau kelenjar penghasil hormon seperti penyakit hipotiroid, penyakit addison, dan penyakit hipoparatiroid.
Nah itulah sejumlah penyebab tekanan darah menjadi rendah yang perlu kamu waspadai. Adapun cara untuk mengatasi tekanan darah rendah tentunya perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Baca Juga: Tips Membuat Langsing ala dr Zaidul Akbar yang Praktis dan Murah
Berikut adalah sejumlah tips untuk mengatasi tekanan darah rendah:
- Konsumsi air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas sehari agar kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi
- Konsumsi makanan yang mengandung garam atau natrium, akan tetapi tidak berlebihan
- Kurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh
- Olahraga secara rutin, tentunya disesuaikan dengan kondisi tubuh kamu
- Hindari mengubah posisi tubuh secara cepat dan tiba-tiba, seperti dari tidur ke posisi berdiri
- Gunakan stoking kompres untuk melancarkan aliran darah
Nah itulah beberapa penyebab tekanan darah menjadi rendah serta beberapa tips dalam mengatasinya.***