LINGKAR KEDIRI- Baru-baru ini sebuah studi analisa kesehatan telah menunjukkan varian omicron cenderung menyebabkan gejala yang lebih ringan, khususnya pada orang yang sudah divaksinasi. Namun, varian ini tetap bisa memicu gejala yang tak nyaman.
Berdasarkan penelitian ada dua gejala tak biasa yang cukup sering ditemukan pada kasus Covid-19 akibat infeksi SARS-COV-2 varian omicron. Kedua gejala tersebut adalah pink eye atau konjungtivitis dan rambut rontok.
Gejala konjungtivitis bisa muncul bersamaan dengan gejala-gejala Covid-19 lain, yaitu sekitar dua hari setelah terinfeksi. Sedangkan rambut rontok biasanya muncul menjelang akhir dari masa sakit.
Covid-19 bisa memunculkan gejala pada mata karena SARS-CoV-2 menginfeksi sel di dalam tubuh melalui reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2).
Baca Juga: VIRAL, Video Berdurasi 61 Detik di TikTok yang Disebut Mirip Nagita Slavina, Ternyata Hanya Editan
Reseptor ini bisa ditemukan di berbagai organ tubuh, termasuk mata. Beberapa area pada mata yang memiliki reseptor ACE2 adalah sel epitel dan retina.
Di sisi lain, rambut rontok mungkin tidak umum terjadi pada kasus Covid-19. Namun, menurut American Academy of Dermatology Association, rambut rontok cukup umum terjadi setelah demam tinggi.
Baca Juga: Usia 65 Tahun, Jangan Galau Tiba-tiba Menjadi Pelupa, Makan Biji Ini, Bebas Pikun Memori Tajam